Berita

Kurtubi/net

Bisnis

Rosatom Mau Kembangkan PLTN, Pemerintah Harus Tanggapi Dengan Serius

RABU, 10 MEI 2017 | 18:41 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perusahaan energi asal Rusia, Rosatom State Atomic Energy Corporation (Rosatom), menyatakan minat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.

Tawaran kerjasama disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem, Kurtubi, meminta pemerintah menanggapi penawaran Rosatom itu secara positif dan serius.


"Pemerintah jangan lagi menempatkan PLTN sebagai opsi terakhir," tegasnya dalam keterangan pers, Rabu (10/5).

Rosatom sendiri melilirik tiga daerah sebagai lokasi pengembangan energi nuklir, yaitu Bangka-Belitung, Kalimantan Timur, dan Batam

Selain bisa mempercepat kemampuan suplai listrik nasional, tenaga nuklir juga memadai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menuju pertumbuhan "double digit".

Energi nuklir juga dinilainya murah dan bisa menghasilkan kapasitas listrik yang sangat besar.

"Sekali lagi, tanpa dibantu PLTN sulit dapat mengejar ketertinggalan suplai listrik nasional yang masih relatif sangat rendah," ujar pria yang juga dikenal sebagai pakar energi ini.

Anggota DPR asal daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat ini menuturkan, dengan indikasi Ekektrifikasi Ratio yang masih sekitar 80 persen, konsumsi listrik per kapita di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara lainnya, bahkan termasuk di kawasan ASEAN. Indonesia hanya sekitar 1200 kwh/capita, sedangkan negara tetangga Malaysia sudah di atas 5000 kwh/capita.

"Pemadaman sering terjadi, terutama di luar Jawa. Investasi terhambat dan ujungnya pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, di sekitar 5 persen. Padahal, untuk dapat mengejar tingkat kemakmuran dari negara tetangga, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi double digit," jelasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya