Berita

Zainal Bintang/net

Politik

Zainal Bintang: Gerakan Memecah Jokowi Dengan JK Sudah Sangat Tajam

RABU, 10 MEI 2017 | 17:04 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Langit politik Indonesia kian kelam akibat hoax sarat fitnah. Hoax di dunia media sosial tidak jarang dimuat ulang di media massa tertentu. Tujuannya, mengadu domba Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Di mata poliikus senior Partai Golkar, Zainal Bintang, gerakan adu domba makin menjadi-jadi setelah putaran dua Pilkada DKI Jakarta. Di mana pasangan Anies-Sandi (57 persen) menang telak atas pasangan Ahok-Djarot (42 persen).

"Kemenangan Anies-Sandi langsung dimobilisasi lewat medsos yang dikenal menganut paham ultra liberal, tanpa kontrol, kendali dan sensor. Keberpihakan JK pada Anies-Sandi terbentuk lewat dramatisasi berita dengan bumbu yang sangat insinuatif, sarat fitnah dan bermuatan adu domba," jelas Bintang .


Posisi JK dinilai berseberangan dengan pilihan Jokowi. Bahkan, JK dituduh "mengkhianati" pilihan Golkar, partai yang pernah dipimpinnya.

"Gerakan mengadu domba Jokowi dengan JK sudah sangat tajam. Banyak bukti di medsos dan media online,"  ungkap anggota Dewan Pakar Golkar itu.

Bintang menawarkan solusi pamungkas. Untuk memotong sirkulasi modus gerakan adu domba itu, seluruh komponen bangsa yang berpikir waras dan berorientasi kebangsaan harus segera menyatukan dwitunggal Indonesia. Jokowi-JK harus menyatu menyamakan irama dan genderang kebijakan.

"Dwitunggal Jokowi-JK harus segera dipadukan. Kita sudah kehilangan dua setengah tahun hanya menonton ketidakserasian dua tokoh bangsa tersebut.," ujar Bintang yang juga wartawan senior.

Menurut dia, kreativitas destruktif "penumpang gelap" politik yang memainkan kondisi tidak sehat ini sangat laris terkonsumsi akar rumput. Penumpang gelap adalah manusia yang antena pendek, pikirannya sederhana yaitu bagaimana bisa mendapatkan keuntungan sesaat dengan berpoisisi sebagai "agen penjual" gosip perpecahan.

"Mereka dapat untung dalam bentuk kapital fisik, fasilitas dan kemudahan dari kekuasaan. Tapi yang buntung adalah bangsa ini, Yang menderita rakyat kita. Rakyat menjadi  gampang dihasut untuk menyalahkan pemerintah," kata Bintang.

Dia mengingatkan kepada Presiden Jokowi dan Wapres JK, waktu yang tersisa hanya 2,5 tahun sebelum Pemilu 2019.

"Mereka harus saling merangkul, meninggalkan luka lama. Bangsa ini membutuhkan keduanya, dan mereka wajib mengurus bangsa lebih fokus," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya