Berita

HTI/net

Pertahanan

Yang Anti Pancasila Kelompok Separatis Katolik, Mengapa HTI Yang Dibubarkan?

RABU, 10 MEI 2017 | 08:49 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (menkopolhukam) Wiranto dengan terpaksa mengumumkan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sehari sebelum hakim menjebloskan penista agama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ke penjara.

Menurut Ketua Progres 98 Faizal Assegaf, kedua peristiwa tersebut saling berkaitan.

"Itu menegaskan bahwa Ahok boleh dipenjarakan tapi HTI juga harus dibubarkan dengan tudingan anti Pancasila,"tegas Faizal kepada redaksi, Rabu (10/5).


Bukan hanya HTI menurut Faizal, ancaman serupa juga diarahkan pada Front Pembela Islam (FPI) yang dinilai sangat giat melawan kejahatan konglomerat aseng dan agresif menuntut Ahok dipenjarakan.

"Celakanya instruksi pembubaran HTI datang dari Presiden Jokowi atas masukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan hasutan opini media pro Istana,"sindir Faizal.

Hal itu kata Faizal jelas membuat Wiranto tidak berdaya dan hanya bisa mengirimkan pesan politik yang sangat elok dan strategis. Tujuannya jelas yakni agar umat Islam melakukan perlawanan. Reaksi itulah menurut Faizal yang sesungguhnya dinantikan pemerintah.

"Sebab Wiranto sangat memahami, bahwa pembubaran HTI secara sepihak oleh pemerintah adalah tindakan ilegal. Justru sebaliknya HTI makin menuai simpatik dan dukungan luas dari umat Islam,"beber Faizal.

Dengan begitu kata Faizal, tanpa keputusan pengadilan maka instruksi Presiden membubarkan HTI hanyalah bualan dan bentuk ekspresi kebencian membabi-buta kepada Islam.

Menurut Faizal, ada segelintir misionaris Katolik yang terbukti eksis sebagai kelompok anti Pancasila dan juga terbukti terlibat gerakan separatis.

Setelah rezim Soeharto tumbang, Uskup Belo dan gereja Katolik terbukti terlibat melakukan gerakan separatis melepas provinsi Timor Timur (kini Timor Leste) dari wilayah NKRI. Kejahatan separatis tersebut kata Faizal bahkan telah ditularkan melalui jaringan dan aktivitas gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Namun mengapa perilaku busuk misionaris Katolik dibiarkan dan tidak disebut: Misionaris Katolik anti Pancasila dan jaringan ormas maupun gereja yang terlibat dibubarkan?,"demikian Faizal.[san]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya