Secara umum hidup dimulai dari mimpi. Jika tidak punya mimpi maka tidak diketahui apa yang ingin dicapai seorang manusia di dalam hidupnya.
Demikian dikatakan mantan Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Ir Roesdiman Soegiarso dalam acara peluncuran buku No U Turn dan perayaan ulang tahunnya ke-70 di Jakarta, Senin (8/5).
Menurut Roesdiman, mimpi saja tidak cukup karena untuk sukses harus melakukan dua hal lain yakni determinasi atau dorongan kuat dan sikap pantang menyerah. Keduanya akan menyingkirkan dan mengalahkan semua tantangan dan rintangan.
"Tiga unsur ini saya alami dalam hidup. Saya pindah negara dua kali dan pindah rumah sebanyak 17 kali," ungkapnya.
Karena itu, Roesdiman meluncurkan buku mengenai perjalanan hidupnya berjudul No U Turn untuk menjadi renungan dan pembelajaran bersama. Menurutnya, No U Turn bermakna jalan yang tidak bisa kembali ke belakang. Memakai kaca spion boleh saja untuk melihat ke belakang tetapi tidak bisa mundur.
Setiap orang boleh terus bermimpi tentang apapun, karena mimpi tidak dilarang. Seperti yang dialami Roesdiman bahwa dirinya tidak pernah bermimpi menulis buku di Amerika Serikat atau bermimpi memimpin kampus Untar.
"Tapi itu terjadi," singkatnya.
Roesdiman berpesan kepada generasi muda Indonesia agar tidak menyetop mimpi dengan berbagai alasan. Mahasiswa sebagai kaum intelektual juga harus terus melihat peluang dan tantangan, serta terus bermimpi. Untuk para generasi muda dan mahasiswa mimpi jangan hanya diucapkan, apalagi di tengah tekanan yang datang dari arah kanan dan arah kiri.
"Selalu ingat mimpi dan katakan 'i have my own determination', sehingga betul-betul diyakini. Saat mengatakan 'i determine', tubuh akan mengelurkan enzim memberikan kekuatan luar biasa," bebernya.
Ditambahkan Roesdiman, mahasiswa Indonesia belum bisa bersaing di kancah dunia bukan karena bodoh, tetapi karena mental yang tidak siap.
"Jika tidak siap mental, yang bangkrut negara," imbuhnya.
[wah]
