Berita

Kim Jong Un/net

Dunia

Korut: Dinas Intelijen AS Dan Korsel Merancang Pembunuhan Kim Jong Un Dengan Senjata Kimia

SABTU, 06 MEI 2017 | 07:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketegangan di Semenanjung Korea semakin menjadi-jadi. Perang urat saraf di antara Amerika Serikat dan Korea Utara berlangsung makin sengit.

Kemarin, Korea Utara menuduh Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan dinas intelijen Korea Selatan (NIS) memiliki rencana untuk menyerang "pemimpin tertinggi", Kim Jong Un, dengan senjata bio-kimia.

Kementerian Keamanan negara komunis itu mengeluarkan pernyataan yang menuduh upaya terakhir dari imperialis AS dan Korea Selatan telah melampaui batas.


"Badan Intelijen Pusat AS dan Dinas Intelijen Korea Selatan, sarang kejahatan di dunia, merancang sebuah plot jahat untuk melukai pimpinan tertinggi DPRK (Korut) dan tindakan tersebut telah dimasukkan ke dalam tahap yang sangat serius, melewati ambang batas DPRK, " demikian kantor berita Korut, KCNA, mengutip pernyataan pemerintahnya.

Bahkan, Korut menyebut CIA dan NIS sebagai "kelompok teroris yang mengerikan".

"Baru-baru ini terdeteksi. AS dan Korsel melakukan persiapan yang teliti untuk melakukan terorisme yang disponsori oleh negara terhadap pimpinan tertinggi DPRK dengan menggunakan bahan bio-kimia," tuding pihak Korut, seperti diteruskan oleh Reuters.

Kedutaan Besar AS di Seoul dan Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan tidak segera menanggapi isu tersebut. Namun, militer AS mengakui bahwa Direktur CIA, Mike Pompeo, mengunjungi Korea Selatan minggu ini dan bertemu dengan Kepala NIS untuk berdiskusi.

KCNA mengabarkan, dua dinas intelijen tersebut menyuap seorang Korea yang bermarga Kim asal Korut dan mengubahnya menjadi teroris yang penuh balas dendam terhadap Kim Jong Un.

"Mereka merancang sebuah plot untuk membiarkan manusia sampah melakukan terorisme bom, yang menargetkan pemimpin tertinggi selama di Istana Kumsusan dan pada pawai militer dan prosesi publik setelah kembali ke rumah," lanjut KCNA.

Memang, Korut menggelar parade militer tahunan yang menampilkan deretan rudal, di bawah pengamatan Kim Jong Un dan orang-orang dekatnya, pada tanggal 15 April lalu. Kemudian menggelar latihan artileri besar-besaran pada 10 hari kemudian.

Dikatakan pula bahwa musuh Korut menganggap pembunuhan Kim Jong Un menggunakan zat biokimia, termasuk zat radioaktif dan zat beracun nano, adalah metode terbaik yang tidak memerlukan akses ke target. Hasil mematikan dari tindakan itu akan muncul setelah enam atau dua belas bulan berikutnya.

KCNA menegaskan, para penjahat yang memimpikan rencana pembunuhan semacam itu akan menyadari plot tersebut tidak akan berhasil sama sekali.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat selama berminggu-minggu terakhir. Hal ini didorong oleh kekhawatiran Barat terhadap kemampuan Korut melakukan uji coba nuklir atau rudal balistik lainnya yang mereka sebut bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Korut pun memperingatkan bahwa permusuhan dengan AS telah membawa daerah itu ke ambang perang nuklir. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya