Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Program Bela Negara Harus Masuk Kurikulum Pendidikan

KAMIS, 04 MEI 2017 | 05:19 WIB | LAPORAN:

RMOL. Program pelatihan bela negara yang digagas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, harus diimplementasikan.

Penasehat dari Lembaga Studi Strategi Budaya Nusantara, Mustajab Latief menjelaskan, program bela negara menanamkan ideologi Pancasila, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

"Kemenhan harus bergerak cepat dan berada di garda terdepan dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Jangan terlalu berhati-hati dalam bersikap. Bila perlu sikat yang mengancam keutuhan bangsa," ujar dia kepada kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/5/).

Menurut Latif, seyogyanya bela negara harus masuk dalam kurikulum pendidikan. Terlebih bela negara relevan untuk kondisi saat ini. Mengingat, kondisi NKRI terancam pecah oleh segelintir kelompok intoleran.

Pria yang biasa disapa Mas Mus itu, menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sudah tepat. Khususnya, terkait program kerja yang dicanangkan Ryamizard.

"Beliau itu lahir dari tentara, paham betul mengenai pertahanan. Sejujurnya sih beliau tepatnya jadi panglima," jelasnya.

Sementara itu, organisasi kepemudaan (OKP) Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII), menganggap apa yang telah dijalankan oleh Kemenhan sangat positif. Dalam hal ini, program bela negara yang dicanangkannya.

"Jika ada orgnisasi atau kelompok lain yang menyatakan atau mengkritisi kinerja Menhan, patut di waspadai. Itu bagian dari titipan asing," ujar Ketua OKP Brigade PII, Rahmat Himran.

Selain itu, Rahmat mengatakan, beberapa program kerja yang diluncurkan oleh Menhan, sebagian besar melibatkan semua OKP. Artinya, itu membuktikan keseriusan Menhan melibatkan para pemuda untuk bersama-sama dalam kegiatan bela negara.

Sejauh ini program bela negara Kemenhan, kata Rahmat, merupakan pemantapan pengetahuan wawasan. Sekaligus, menjadi bagian dalam memikirkan nasib bangsa ke depan.

"Untuk itu, kami dari OKP mendukung Menhan. karena sejalan dengan misi organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Seharusnya negara memberikan apresiasi terkait apa yang telah dilakukan Menhan," pungkasnya. [sam]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya