Berita

Pertahanan

Mahasiswa Dan Pemuda Harus Jadi Benteng NKRI

RABU, 03 MEI 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN:

Mahasiswa dan generasi muda Indonesia wajib memiliki pertahanan diri dalam menghadapi 'serangan' paham radikal terorisme.

Apalagi faktanya ada beberapa kampus di Indonesia, yang sudah 'disusupi' kelompok tersebut dan menularkan ajarannya, baik radikal terorisme dan khilafah dengan tujuan merusak persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini harus diwaspadai. Kalau adik-adik mahasiswa dan generasi muda tidak mempunyai benteng pertahanan dari kelompok radikal terorisme ini, risikonya sangat besar yaitu perpecahan NKRI," kata Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (3/5).

Seperti diketahui beberapa waktu, digelar Deklarasi Khilafah yang diadakan Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB bekerja sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) chapter kampus IPB.

Menurut Yaqut kegiatan ini jelas telah bertentangan dengan NKRI dan seharusnya pemerintah, dalam hal ini aparat keamanan segera bertindak dengan membubarkan HTI.

"Saya juga bingung apa sih yang ditunggu sehingga penanganan HTI ini terkesan lamban. Inilah yang bisa menimbulkan banyak spekulasi. Padahal jelas mereka menolak HTI," tutur Gus Tutut, panggilan karib Yaqut Cholil Qoumas.

Ia khawatir bila hal ini terus dibiarkan, akan muncul spekulasi jangan-jangan HTI ini 'mainan' yaitu ada internal negara untuk kepentingan mereka seperti untuk mengkonsolidasi umat islam untuk merebut kekuasaan.

"Agar tidak muncul spekulasi itu, ya secepatnya HTI harus dibubarkan. Toh mereka itu gak ngaruh dan gak punya jasa sama sekali pada republik ini," cetus Gus
Tutut.

Ia menilai mudah masuknya paham radikal ke mahasiswa dan generasi muda karena saat ini kolektivitas sosial mereka mulai berkurang akibat lebih banyak menghabiskan waktu dengan gagdet. Hal itu membuat hubungan antar mahasiswa dan generasi muda menjadi renggang sehingga mereka tidak mempunyai filter untuk menghadapi propaganda radikalisme.

Ketidakadaan proteksi inilah yang membuat gerakan anti NKRI mendapat tempat di kalangan mahasiswa dan generasi muda.

Faktor lainnya adalah frustasi dengan keadaan karena kondisi sosial politik di Indonesia masih tidak menentu.

"Saat semua jadi susah dan tidak pasti, mereka menawarkan angan-angan yaitu kalau ikut khilafah selesai persoalan. Yang tidak kerja punya pekerjaan, yang tidak punya penghasilan, punya penghasilan, bahkan matinya pun masuk surga. Harapan seperti itu mudah ditangkap dalam situasi orang frustasi. Padahal semua itu omong kosong saja," terang Yaqut.[wid]


Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya