Berita

Jokowi/Net

Politik

MUI Sambut Baik Rencana Jokowi Bagikan Tanah Untuk Pesantren

RABU, 26 APRIL 2017 | 00:45 WIB | LAPORAN:

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan membagikan sekitar 12,7 juta hektar lahan buta kepada organisasi kemasyarakatan maupun pondok pesantren. Untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi di Tanah Air.

"MUI menyambut baik dan bergembira dengan rencana Presiden Jokowi yang akan mendistribusikan tanah sebanyak 12,7 juta hektare lahan bagi ormas, pondok pesantren dan lainnya," ujar Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI M. Azrul Tanjung di Jakarta (Selasa, 25/4).

Dia mengatakan, dalam realisasinya lahan tersebut jangan diberikan kepada individu dalam bentuk hak milik, melainkan berbentuk wakaf. Sementara untuk pengelolaannya dapat dilakukan secara individu. Azrul menilai laha kemungkinan besar tidak berada di Pulau Jawa, melainkan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sementara untuk di Jawa, MUI meminta agar lahan tidur milik BUMN seperti Perhutani bisa dikelola oleh masyarakat.
    

    
"Untuk menyukseskan program ini perlu ada kemitraan strategis dan usaha besar. Kemitraan yang saling membutuhkan," paparnya.
     
MUI juga menyambut baik usulan Jokowi untuk bermitra dengan para pengusaha nasional maupun para taipan.
    
"Sudah bukan waktunya lagi mendikotomikan antara pribumi dan non pribumi. Sudah waktunya kita bertekad menyatukan kekuatan untuk kejayaan NKRI," kata Azrul.
 
Selain itu, MUI juga mengharapkan para pengusaha nasional maupun taipan untuk tidak menjaga jarak dengan pribumi. MUI juga akan menfasilitasi ormas Islam dan pengusaha nasional untuk saling bekerja sama.
   
Dalam pembukaan Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan 22 April, Presiden Jokowi menyatakan perlunya upaya untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi. Jokowi juga menyatakan perlunya upaya redistribusi aset dan reforma agraria, salah satunya pendistribusian sebanyak 12,7 juta hektar lahan buta untuk ormas maupun ponpes untuk kegiatan produktif.
     
Kongres Ekonomi Umat bertujuan agar dapat tercapainya stabilitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia, serta memperkuat ekonomi umat Islam. Juga merupakan solusi mengatasi ketimpangan ekonomi yang semakin menganga. Kongres juga melahirkan sejumlah deklarasi, yakni menegaskan sistem perekonomian nasional yang adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi, mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumber daya alam secara arif dan keberlanjutan.
   
Kemudian memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan Iptek, inovasi, dan kewirausahaan. Menggerakkan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional. Lalu mewujudkan mitra sejajar usaha besar dengan koperasi, UMKM dalam sistem produksi dan pasar terintegrasi. Selanjutnya, pengarusutamaan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional, tetap dalam bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Terakhir yaitu membentuk Komite Nasional Ekonomi Umat untuk mengawal arus baru perekonomian Indonesia. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya