Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Program Pencitraan Diproritaskan, Poros Maritim Dunia Terpinggirkan

SELASA, 25 APRIL 2017 | 20:27 WIB | LAPORAN:

RMOL. Presiden Joko Widodo didorong untuk mengedepankan program-program prioritas di sector kelautan dan perikanan.
 
Rancangan program Indonesia Poros Maritim Dunia, pembangunan tol laut, pembangunan satu juta rumah bagi nelayan dan penyediaan listrik bagi pulau-pulau terpencil adalah program-program prioritas yang harus segera dilaksanakan.
 

Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Siswaryudi Heru menyampaikan, saat ini, program kelautan dan perikanan Indonesia tidak memiliki langkah maju yang berarti.
 
Pemberantasan pencurian ikan, menurut dia, memang salah satu icon dalam mengembangkan sektor kelautan. Namun, kata Siswaryudi, seharusnya tak bisa hanya melulu berkutat di urusan pemberantasan illegal fishing.

"Program-program prioritas Presiden Jokowi di sektor Kelautan dan Perikanan mesti segera dilaksanakan,” ujar Siswaryudi Heru, dalam perbincangan dengan redaksi di Jakarta (Selasa, 25/4).
 
Dia menegaskan, apabila hal itu tidak segera dilakukan, gejolak nelayan di seluruh Indonesia akan terus menerus terjadi. "Kita tahu, Pak Presiden Jokowi pro nelayan. Namun perwujudan program-program yang pro nelayan itulah yang menjadi ukuran nyata bahwa pemerintah ini benar-benar pro nelayan Indonesia,” jelas Siswaryudi.
 
Pengadaan listrik bagi perkampungan nelayan di pulau-pulau terpencil, menurut Siswaryudi, salah satu program yang harus segera diwujudkan. Dengan program itu, sejumlah persoalan yang dihadapi nelayan bisa tereliminir secara perlahan.

"Daripada terus-terusan nelayan merasa dirugikan dan tidak diperhatikan dengan persoalan pelarangan alat tangkap cantrang yang hingga kini menuai polemic, lebih baik pemerintah juga terus merealisasikan program prioritasnya untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” jelas Siswaryudi.
 
Koordinator Bidang Energi dan Sarana Prasarana Perikanan DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) ini menjelaskan, menjadi lumrah bagi nelayan Indonesia terus menerus menuntut dan berpolemik, jika pemerintah tak kunjung merealisasikan program-program prioritasnya.
 
"Dan jika berpolemik terus, tentu akan sangat menghambat laju kesejahteraan Nelayan dan akan mempersulit Poros Matirim Dunia. Memang, persoalan-persoalan dan benturan-benturan yang dihadapi nelayan dalam sejumlah kebijakan pemerintah harus diselesaikan dan dicarikan solusinya. Tetapi jangan juga melupakan realisasi program-program prioritas pemerintah bagi nelayan Indonesia,” urainya.
 
Siswaryudi mengingatkan, pemerintahan ini sudah berjalan memasuki tahun ketiga kepemimpinan Jokowi. Karena itu, sudah tidak saatnya lagi hanya sibuk dengan program-program yang pada akhirnya hanya dikenal sebagai program penciteraan nantinya.
 
"Harus mendarat, harus membumi dan dirasakan langsung dampak positif dan manfaat program-program pemerintah. Jangan malah sibuk berbantah-bantahan, atau malah saling tuding menuding merasa benar. Sekali lagi, program prioritas pemerintah untuk sektor kelautan dan perikanan, untuk nelayan Indonesia harus diakselerasi dan diwujudkan,” tandasnya. [sam]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya