Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

OPINI JAYA SUPRANA

Sekarang Ikan Mas Bisa Hidup Di Ciliwung

SENIN, 24 APRIL 2017 | 06:44 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TERBERITAKAN bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa akan terus menggusur wilayah bantaran kali sebagai bagian proyek normalisasi di sisa masa jabatan hingga Oktober 2017.

Ahok menegaskan, program normalisasi Sungai Ciliwung tidak akan dihentikan sebagai salah satu program penanggulangan banjir di ibukota.

Proyek normalisasi saat ini sudah mencapai 50 persen. Ia mengklaim dampaknya sudah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. "Lihat saja sekarang, di Ciliwung ikan mas saja sudah bisa hidup. Berarti kan sudah berhasil, sudah bagus," ujarnya.


Basuki belum dapat menargetkan berapa banyak pengerjaan proyek normalisasi yang dapat ia lakukan saat jabatannya berakhir. Ia pun belum menjelaskan lebih detail mengenai lokasi mana yang nantinya bakal digusur.

Berita Gubernur Jakarta akan tetap menggusur rakyat di bantaran kali sebagai bagian dari proyek normalisasi sungai Ciliwung di sisi masa jabatan hingga Oktober 2017 tentu disambut positif sebagai citra konsistensi Basuki oleh para pendukung kebijakan menggusur rakyat atas nama pembangunan.

Secara konstitusional adalah hak prerogatif Gubernur Jakarta untuk melanjutkan penggusuran. Namun marilah kita luangkan waktu sejenak untuk mencoba ikut merasakan bagaimana perasaan rakyat yang terancam digusur.

Maka dengan penuh kerendahan hati untuk ke sekian kali saya memohon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk apabila memang akan tetap melakukan penggusuran rakyat demi membangun Jakarta menjadi lebih tertib, bersih, sehat dan bebas banjir berkenan tidak melanggar Agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati oleh para anggota (termasuk Indonesia) Persatuan Bangsa Bangsa sebagai pedoman pembangunan infra struktur di planet bumi abad XXI tanpa mengorbankan lingkungan alam, sosial, budaya dan terutama manusia.

Mohon dalam menatalaksana pembangunan Gubernur Jakarta yang masih bertugas hingga Oktober 2017 jangan sampai melanggar hukum, hak asasi manusia, Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mohon Pak Gub jangan melakukan relokasi rakyat secara paksa tanpa menjalin dialog musyawarah mufakat dengan rakyat yang akan direlokasi.

Mohon hargai harkat dan martabat wong cilik bukan sebagai obyek namun subyek pembangunan sesuai falsafah marhaeinisme Bung Karno dan Kontrak Politik dengan rakyat miskin Jakarta yang ditandatangani Ir. Joko Widodo yang kini Presiden Republik Indonesia.

Gubernur Jakarta berhak mencari contoh apa saja demi membuktikan kebenaran bahkan keberhasilan kebijakan menggusur. Namun khusus mengenai contoh "Lihat saja sekarang, di Ciliwung ikan mas saja sudah bisa hidup" sebaiknya dicari contoh lain yang lebih peduli derita rakyat yang sudah cukup menderita akibat digusur demi apa yang disebut sebagai normalisasi sungai Ciliwung.

Memaksa rakyat miskin mengikhlaskan diri menjadi korban penggusuran agar ikan mas bisa hidup di Ciliwung terasa kurang selaras dengan sila kemanusiaan adil dan beradab. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajar Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya