Berita

J. Suryo Prabowo/Net

Hukum

Tokoh Militer: Ahok Kriminal Yang Tidak Perlu Dibela

KAMIS, 20 APRIL 2017 | 08:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tokoh militer Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johannes Suryo Prabowo mengatakan kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah pidana murni.

"Buat temanku non muslim di seluruh Indonesia dan dunia. Saya cuma ingin menyampaikan, bahwa kasus Ahok ini kasus pidana. Bukan kasus minoritas Vs mayoritas. Bukan juga kasus agama," tegas mantan Kepala Staf Umum TNI ini seperti dikutip dari akun Facebook Suryo Prabowo, Kamis (20/4).

Jelas Suryo Prabowo, kalau umat Islam marah itu karena Ahok telah menista agama Islam, dan tidak ditahan sebagaimana yang diberlakukan terhadap orang-orang sebelumnya yang diduga sebagai penista agama.


"Penerapan hukum seperti ini tidak adil. Sehingga membuat marah banyak orang. Bukan hanya umat Islam. Bukan hanya pribumi," tegasnya.

Jadi, lanjut Suryo Prabowo, Ahok itu tidak mewakili perilaku minoritas dan non muslim. Ahok kriminal yang tidak perlu dibela atas nama persamaan agama dan status minoritas. Ahok juga tidak pantas dijadikan simbol Bhinneka Tunggal Ika.

"Saya yang Katolik. Ayah saya (almarhum) turunan Madura. Istri saya asli orang Batak Karo beragama Kristen, dan keluarga besar ayah dan ibu saya mayoritas muslim, nggak nyombong sebagai simbol kebhinnekaan," ungkapnya.

Suryo Prabowo mengaku bersyukur jadi minoritas di Indonesia. Menurutnya, di negara tetangga yang mayoritas Katolik, mana ada orang non Katolik yang bisa bernasib sepertinya.

"Di Indonesia, yang mayoritas muslim, saya yang Katolik ini bisa lulus nomer satu, hampir diseluruh jenjang pendidikan militer. Prestasi saya dalam tugas operasi militer pun diakui," imbuhnya.

Ditambahkan Suryo Prabowo, hubungan mayoritas dan minoritas di Indonesia jauh lebih baik daripada di Amerika Serikat. Lihat saja di AS baru satu orang Katolik jadi presiden, sudah tewas dibunuh, yaitu JF Kennedy.

"Jadi jangan biarkan keharmonisan mayoritas-minoritas dalam Bhinneka Tunggal Ika rusak hanya karena Ahok, dan negara mana pun, termasuk LSM-nya tidak perlu mengajari kita cara hidup berbangsa dan bernegara," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya