Berita

Hidayat Nur Wahid/RMOL

Bangsa Indonesia Memberi Peran Luas Pada Rakyatnya

SELASA, 18 APRIL 2017 | 17:20 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid merasa aneh bila ada yang masih mencurigai umat Islam di Indonesia dalam soal kebangsaan. Sebab, sosialisasi Empat Pilar MPR sudah dilakukan sejak dirinya memimpin lembaga itu periode 2004-2009.

"Bila dikatakan umat Islam itu membahayakan maka itu fitnah," ujarnya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Ruang GBHN, Komplek Parlemen, Jakarta (Selasa, 18/4).
 
Hidayat mencontohkan, dalam sebuah aksi besar yang dilakukan seperti Aksi 212 tidak hanya diikuti oleh umat Islam namun juga oleh umat agama lain. Dan berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa, dan budaya.


"Bahkan diikuti oleh tokoh-tokoh bangsa," katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, Hidayat mengakui bahwa bangsa Indonesia berhasil merdeka karena perjuangan bersama. Meski demikian, kontribusi umat Islam dalam memperjuangan dan mengisi kemerdekaan sangat besar. Disebutkan yang menciptakan lambang negara Garuda Pancasila adalah seorang sultan Islam yakni Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak.

Tak hanya itu, bangsa ini terhindar dari penyimpangan tujuan didirikan. Bangsa ini berdiri dengan bentuk negara kesatuan. Dalam perjalanan waktu, karena ulah penjajah Belanda, bangsa ini berbentuk serikat. Hal demikian ditentang dan diluruskan oleh seorang politisi dari partai Islam Masyumi bernama Mohammad Natsir dengan mengeluarkan mosi integral.

"Dengan mosi itu maka Indonesia kembali ke NKRI. Natsir menyelamatkan bangsa ini," jelas Hidayat.

Lebih jauh, dia juga menguraikan masalah UUD 1945. Diungkapkan, UUD telah mengalami beberapa perubahan sejak era Reformasi. Dalam perubahan yang terjadi, rakyat diberi ruang yang sangat luas bahkan bisa mengalahkan pemerintah dan DPR. Dijelaskan bila rakyat tidak puas dengan sebuah undang-undang maka rakyat bisa mengadukan masalah yang ada kepada Mahkamah Konstitusi.

"Tak hanya masalah undang-undang, kecurangan dalam pilpres dan pilkada pun juga bisa diadukan kepada MK," tambahnya.

Dari pengaduan dan laporan yang diserahkan ke MK, seringkali MK memenangkan rakyat. Dari sinilah Hidayat mengatakan betapa besar kedaulatan rakyat sehingga kalau kedaulatan ditukar dengan sembako atau janji mendapatkan umroh itu amat melecehkan.

"Kedaulatan tidak bisa ditukar dengan sembako," tegasnya. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya