Berita

Net

Nusantara

Komisi IV Ingatkan Pemerintah Potensi Swasembada Sagu

SELASA, 11 APRIL 2017 | 22:20 WIB | LAPORAN:

Komisi IV DPR RI menerima Masyarakat Sagu Indonesia (Masi) dalam rapat dengar pendapat umum di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (11/4).

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Masi Bintoro mengaku senang atas tanggapan positif dari dewan. Di mana, selama ini pemerintah justru kurang memberikan perhatian atas panganan sagu.

"Kami inginkan sagu menjadi perhatian strategis dari pemerintah. Karena perhatian dari pemerintah kurang," katanya.


Selama ini, lanjut Bintoro, banyak peneliti kurang mendapat pendanaan dari pemerintah untuk mengembangkan komoditas sagu di Indonesia.

"Ini mestinya kalau ada riset tentang sagu pasti tidak diterima, karena dianggap sagu itu bukan prioritas. Departemen kalau pengadaan mesin atau apa selalu akan dicoret," ungkapnya.

Padahal, tidak hanya untuk bahan makanan, sagu juga bisa dijadikan berbagai macam bahan baku. Misalkan gula, bio etanol, obat-obatan dan lain sebagainnya.

Karena itu, Masi meminta itikad baik pemerintah untuk lebih memberikan perhatian kepada panganan sagu. Salah satunya dengan mendirikan berbagai infrastruktur untuk memudahkan pemasaran sagu.

"Kami khawatir suatu saat kita merasa penting itu sagu tapi sagu sudah tidak ada. Dibikin rumah, jalan, dan lain-lain. Kita punya lahan lebih dari lima juta hektar tapi sekarang izin prinsip diminta untuk dialihkan," jelas Bintoro.

Sementara itu, anggota Komisi IV Robert Kardinal menyambut baik aspirasi yang disampaikan Masi. Menurutnya, panganan sagu tidak hanya untuk membuat masyarakat kenyang tapi juga berguna bagi kesehatan. Terlebih, sagu di Indonesia tidak perlu lagi ditanam seperti panganan lain.

"Sagu ini kalau dibilang khususnya di Papua tidak perlu capek-capek itu petaninya. Sudah tumbuh sendiri, jadi tinggal ambil saja. Tinggal bangun pabrik, panen. Mau swasembada pangan tapi impor, padahal potensi kita ada 5,2 juta hektar di seluruh Indonesia," jelasnya.

"Kita akan dorong pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan padi atau beras atau jagung, kedelai tapi sagu juga diangkat sebagai panganan juga. Orang Papua dulu makan sagu, dikasih raskin malah makan nasi tidak makan sagu lagi," tegas Robert. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya