Berita

Foto/Net

Politik

KSAU Klaim Pembelian Heli AW 101 Sesuai Aturan

Sudah Lakukan Investigasi
SENIN, 10 APRIL 2017 | 09:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, proses investigasi pembelian Helikopter Agusta Westland (AW) 101 yang sempat menimbulkan kontroversi sudah hampir selesai.
 
Dia pun mengklaim, berdasar­kan hasil investigasi yang ada, semua prosedur dan aturan dalam pembelian helikopter buatan Inggris dan Italia itu telah dipatuhi.

Hal tersebut dikatakan Hadi saat konferensi pers usai acara geladi bersih persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 71 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.


"Proses investigasi pengadaan helikopter AW 101 sudah hampir selesai, dan sudah dilaporkan ke Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dan secara umum administrasinya telah terpenuhi," katanya.

Jenderal bintang empat itu juga menjelaskan, saat ini helikopter yang telah dibeli tersebut belum bisa digunakan. Sebab, masih ada bagian dalam pesawat yang belum terpasang. Seperti kursi dan beberapa bagian dalam pe­sawat lainnya.

"Heli ini juga belum bisa digu­nakan karena belum diserahkan dari pihak vendor karena masih ada sejumlah kekurangan kecil. Muda-mudah bisa segera dipakai karena sudah dibeli," ujarnya.

Di samping itu, Hadi menga­takan, perayaan HUT TNI AU kali ini bukan hanya sekadar perayaan dalam rangka memperingati hari jadi institusi yang baru dipimpinnya sejak awal tahun ini. Tetapi merupakan mo­mentum awal dalam member­antas tindak pidana korupsi di internal TNI AU.

"Korupsi adalah tindakan yang dapat merugikan negara, masyarakat, dan TNI AU harus bebas korupsi. Karena itu, pengadaan alutsista akan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan yang berlaku," tegasnya.

Prinsip yang akuntabel ini, kata pria berkumis tebal itu, akan dijalankan mulai dari tingkat mengambil keputusan sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Semua harus dilakukan dengan konsisten dan penuh tanggung jawab.

"Menjadi institusi bermartabat dan dipercaya rakyat sudah jadi komitmen dan menjadi pelopor dalam upaya menciptakan clean dan good goverment. Apabila itu dapat kita laksanakan maka alutsista TNI AU akan mampu digunakan dengan optimal," ujarnya.

Namun, Hadi mengaku, da­lam membangun kekuatan, TNI AU tidak bisa bekerja tanpa adanya dukungan dari pemerin­tah. Khususnya terkait anggaran dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna mewujudkan keinginan pemerintah menjadi­kan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Maka dari itu, untuk menja­min kedaulatan dan integritas nilai NKRI serta mengamankan sumber daya alam dan zona ekonomi ekslusif (ZEE) diper­lukan kehadiran dan kekuatan AU yang capable. Namun tak mudah menjadikan satuan lebih modern terutama dalam hal peningkatan alutsista tanpa adanya dukungan dari pemerintah," terangnya.

Di samping itu, Hadi mengingatkan bahwa menjaga wilayah udara Indonesia adalah hal penting untuk menentukan kedaula­tan negara dan kepentingan nasional. Sebab, saat ini wilayah udara bukan lahan kosong yang tidak bermakna.

"Sehingga TNI AU perlu ber­peran aktif dalam menjaga per­tahanan wilayah udara Indonesia maupun pembangunan untuk kesejahteraan bangsa. Namun, membangun angkatan udara yang modern juga butuh dana besar," ujarnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya