Berita

Foto/RMOL

Politik

Sayap PDIP Ini Dakwahkan Islam Nusantara Yang Berkemajuan

SENIN, 10 APRIL 2017 | 09:30 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) terus menggelar Ngaji Kebangsaan, dalam rangka menegakkan Islam nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia Raya.

"Inilah Islam rahmatan lil alamin yang selama ini sudah dikembangkan secara baik di Indonesia oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," kata Wasekum PP Bamusi, Hari Apritno, dalam Ngaji Kebangsaan di hadapan sekitar 200 jamaah majelis taklim di Kedoya Utara, Jakarta Barat (Minggu, 9/4).

Sebagai ormas keagamaan, sambungnya, Bamusi mempunyai tanggung jawab dalam menampilkan Islam yang sejuk dan damai. Islam inilah yang selama ini ada selama puluhan tahun di Indonesia. Islam ini pula yang selama ini selalu setia menjada keutuhan NKRI dan bhinneka tunggal ika.


"Pengajian ini juga dilaksanakan untuk silaturahmi sesama muslim. Apalagi di tengah Pilkada ini ada gejala saling mengecam di antara sesama umat Islam," ungkap Hari, yang dalam kesempatan ini juga menyampaikan banyak program pemerintahan Basuki-Djarot yang sangat berpihak kepada perkembangan Islam di Jakarta.

"Program terbaru, selain kartu Jakarta untuk lansia, juga ada kartu Jakarta santri. Santri Jakarta diberi beasiswa untuk mondok, baik di Jakarta atau di luar Jakarta," ungkap Hari.

Dalam ceramahnya, ustaz Ahmad Sahid, mengatalan bahwa Allah SWT menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Karena itu, sejak sejak awal memang manusia itu memiliki banyak perbedaan. Termasuk beda agama, beda suku-bangsa, beda jenis kelamin, dan juga berbeda negara.

"Karena itu keragaman dan kebhinnekaan itu merupakan fitrah manusia," katanya.

Menurut Sahid, Jakarta merupakan minatur. Bukan hanya miniatur bagi Indonesia, melainkan juga miniatur dari keragaman. Di Jakarta hidup bersama dan berdampingan orang-orang yang berlaikan, suku, agama, ras dan bahasa.

"Karena itu, perbedaan ini harus kita jaga dan rawat bersama dengan saling menebarkan sikap toleran. Tuhan sendiri tidak melihat manusia dari perbedaan warna dan rupa, melainkan dari ketakwannya. Takwa itu harus dilakukan, bukan diam saja," ungkap Sahid. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya