Berita

Ilustrasi/net

Hukum

AAJ Jadi Kontributor Pornografi Anak Untuk Kesenangan Pribadi

JUMAT, 17 MARET 2017 | 20:52 WIB | LAPORAN:

Subdit Cyber Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (PMJ) mendalami motif Aldi Atwinda Jauhar alias AAJ (24) menjadi salah satu kontributor konten porno di grup Faceboook "Official Loly Candy's 18+" (OLC 18+).

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa tersangka baru itu sudah menjadi kontributor sejak grup OLC+18 berdiri.

"Tersangka bergabung di grup (OLC 18+) sejak awal berdiri," kata Direktur Reskrimsus PMJ, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, di kantornya, Jumat (17/3).


Hasil penyelidikan sementara oleh penyidik, tersangka sangat aktif mengunggah konten porno dalam bentuk foto dan video di grup tersebut. Namun, sepertinya dia tidak tertarik untuk meraup keuntungan finansial.

Polisi menduga tersangka menderita kelainan seksual yaitu menyukai anak-anak kecil sebagai objek pelecehan. Pria tamatan sarjana itu diduga aktif di grup OLC 18+ untuk memuaskan hasrat seksual yang menyimpang.

"Jadi, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan bonus dari grup. Yang bersangkutan sendiri belum berumah tangga," kata mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

Untuk memastikan kelainan dalam diri tersangka, polisi akan meminta bantuan pihak medis.

"Kami hanya memberikan fasilitas untuk pengecekan sebagai prosedur," pungkasnya.

Dalam grup OLC 18+, setiap anggota yang dinilai aktif mendapat bonus sebesar Rp 15 ribu per klik dari tayangan yang diunggah.

Tersangka Aldi ditangkap setelah pihak Subdit Cyber Dit Reskrimsus PMJ melakukan pengembangan terhadap tersangka lainnya, yaitu Wawan (27), Diki Firmansyah (17), DS (24) dan SHDY (16).

Kepada penyidik, warga Bekasi Selatan, Jawa Barat, mengaku mendapatkan konten porno dari grup WhatsApp (WA) internasional bernama Toddler. Dalam grup WA tersebut, mayoritas anggotanya merupakan warga Peru dan Meksiko.

Sejauh ini, polisi telah mengamankan lima tersangka. Sedangkan total korban yang baru terungkap mencapai 13 anak. Mereka berusia 5-12 tahun dan berdomisili di Jakarta, Bogor dan Malang. Jumlah korban dan tersangka diperkirakan bakal terus bertambah. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya