Berita

Hukum

Ada Pihak Yang Ingin Hambat Keadilan Di Pilkada Dogiyai

SELASA, 14 MARET 2017 | 22:26 WIB | LAPORAN:

Kubu calon bupati dan wakil bupati Markus Waine dan Angkian Goo mensinyalir terdapat pihak-pihak yang ingin menghambat jalannya keadilan, terkait perkara gugatan Pilkada Kabupaten Dogiyai 2017.

Hal itu diketahui dari hilangnya dokumen asli permohonan perkara perselisihan hasil Pilkada Dogiyai yang telah didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi pada 24 Februari lalu.

Rio Ramabaskara selaku kuasa hukum pasangan Markus Waine-Angkian Goo menjelaskan, pihaknya telah mendaftarkan permohonan perselisihan hasil Pilkada Dogiyai. Juga telah melakukan perbaikan kelengkapan permohonan pada 8 Maret lalu. Namun, saat ingin melampirkan bukti sebagai pelengkap proses permohonan, pihaknya didatangi panitera dari MK dan meminta membuat surat kuasa baru dengan alasan berkas asli yang telah diajukan dipinjam oleh pimpinan dan belum dikembalikan.


Alasan berkas dipinjam oleh pimpinan membuat pihaknya menaruh curiga bahwa berkas yang asli telah hilang. Sebab, pimpinan lembaga MK merupakan pribadi yang taat aturan dan memahami pentingnya berkas bagi pemohon keadilan.

"Berkas asli yang dipinjam pimpinan bukan alasan kami membuat surat kuasa baru. Dalam pemahaman dan keyakinan kami satu-satunya alasan permintaan membuat surat kuasa baru apabila surat kuasa hukum yang lama hilang," jelas Rio saat ditemui di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta (Selasa, 14/3).

Dia menambahkan, jika dokumen asli benar-benar hilang maka hal tersebut bisa menjadi kendala bagi terwujudnya permohonan keadilan terkait gugatan pilkada. Mengingat, dokumen-dokumen gugatan menjelaskan petitum permohonan, dan barang bukti agar MK membatalkan surat keputusan KPUD tentang penetapan hasil Pilkada Dogiyai.

"MK memang tidak berkepentingan lagi seandainya dokumen ini hilang. Tetapi yang punya kepentingan adalah pihak-pihak yang terkait langsung dengan kami dalam pilkada kemarin. Artinya, rahasia permohonan yang kita ajukan kita formulasikan walaupun sifatnya awal bisa bocor ke pihak lain seperti lawan, rival politik kami. Jadi, kami minta hilangnya dokumen ini harus dibuka semua biar publik mengetahui siapa aktor intelektual dari hilangnya dokumen kami," pungkas Rio. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya