Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

KPK Akan Beberkan 37 Nama Penerima Suap E-KTP, Diduga Ada Ahok

SELASA, 14 MARET 2017 | 16:27 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal membeberkan nama-nama 37 anggota lainnya Komisi II DPR yang disebut dalam surat dakwaan kasus proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) dengan terdakwa, Irman dan Sugiharto.

Jurubicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, 37 anggota Komisi II DPR itu akan diuraikan di persidangan selanjutnya.

Menurut Febri, sedari awal pihaknya telah melokalisir sejumlah nama yang diduga ikut terlibat. Bukan hanya anggota Komisi II DPR, tetapi juga ada pihak lain yang memiliki kewenangan strategis.


"Mereka memang ada kaitannya, ada  beberapa indikasi perbuatan aktif dan pasif. Tapi tentu saja pihak tersebut nanti diuraikan sepanjang ada relevansi," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (14/3).

Meski fokus ke pihak-pihak yang memiliki keterkaitan langsung, bukan berarti 37 anggota DPR itu lolos dari jeratan hukum.

"Dakwaan harus dibuktikan bertahap. Kami uraikan, pihak lain, kami sampaikan terdakwa bersama sejumlah pihak, ini akan kami proses bertahap. Semua yang diindikasi terlibat punya peluang sama," ujarnya.

Diketahui, dalam sidang perdana kasus e-KTP, pekan lalu, jaksa KPK hanya menyebut ada 37 anggota lainnya Komisi II DPR  ikut kebagian uang dari korupsi proyek pengadaan e-KTP senilai Rp 5,9 triliun. Tapi tidak diurai nama-namanya. Disebutkan pula mereka menerima uang dalam jumlah bervariasi, 5 ribu dolar Amerika Serikat hingga 10 ribu dolar AS.

Kabar beredar, diantara 37 anggota dewan itu terdapat nama Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki alias Ahok memang pernah duduk di Komisi II DPR periode 2009-2014 dari Fraksi Golkar.

Dugaan aliran uang kepada Ahok diperkuat dari pengakuan mantan Wakil Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar saat diperiksa penyidik KPK pada 8 Desember 2016 lalu.

Agun yang diperiksa selama enam jam itu mengaku disodorkan sejumlah dokumen tentang nama-nama yang ikut rapat pembahasan e-KTP di DPR. Menurut Agun, sebagai anggota Komisi II DPR, Ahok dipastikan ikut rapat.

Diketahui, periode Juli-Agustus 2016 DPR mulai melakukan pembahasan RAPBN tahun anggaran 2012 yang di antaranya mengenai anggaran proyek e-KTP dan berujung persetujuan anggaran proyek e-KTP tahun 2011 sebesar Rp 2.468 triliun.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya