Berita

Setya Novanto/Net

Wawancara

WAWANCARA

Setya Novanto: Saya Tetap Harus Hati-hati Menghadapi Tuduhan Pihak Yang Menzalimi Saya

SENIN, 13 MARET 2017 | 09:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pada persidangan perdana kasus korupsi megaproyek KTP elektronik atau e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, orang nomor satu di Partai Golkar ini disebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga menerima aliran dana.

Dalam dakwaan disebutkan Setnov, sapaan akrab Setya Novanto, mendapat jatah 11 persen dari seluruh nilai proyek e-KTP atau sebesar Rp 574 miliar. Menanggapi tuduhan itu, Setnov memberi pernyataan berikut kepada Rakyat Merdeka;

Apa sebenarnyayang terjadi dengan kasus e-KTP sehingga nama Anda disebut-sebut da­lam dakwaan kasus tersebut?
Ya semua sudah saya jelaskan semuanya ke penyidik dan saya memberikan apresiasi kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), khususnya kepada pa­ra pimpinan KPK dan Pak Agus yang telah melakukan ini dan dilakukan oleh penyidik yang profesional dengan melakukan hal yang terbaik.

Ya semua sudah saya jelaskan semuanya ke penyidik dan saya memberikan apresiasi kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), khususnya kepada pa­ra pimpinan KPK dan Pak Agus yang telah melakukan ini dan dilakukan oleh penyidik yang profesional dengan melakukan hal yang terbaik.

Sudah berapa kali Anda diperiksa oleh KPK dalam kasus ini?
Saya diperiksa dua kali oleh KPK, semuanya dilakukan dengan cara yang profesional dibawah pimpinan Pak Novel.

Anda sendiri sebenarnya apa sudah membaca lengkap isi dakwaan bagi para ter­dakwa yang saat ini sedang di sidangkan di pengadilan?
Dakwaan saya sudah dapat edaran, setelah edaran itu ada namun saya juga tidak tahu edaran itu datang dari mana, lalu diserahkan kepada saya.

Jadi tentu saya memiliki pri­hatin yang sangat tinggi karena di situ disampaikan bahwa ada pertemuan saya dengan sau­dara Nazarudin, saudara Anas Urbaningrum, saudara Andi yang membuat kesepakatan-kesepakatan, di mana pertemuan itu adalah merencanakan akan membagikan ini, ini, ini...

Tapi pertemuan itu benar terjadi atau tidak?

Saya nyatakan bahwa itu tidak benar, saya tidak pernah mengadakan pertemuan.

Termasuk pembicaraan mengenai e-KTP?
Tidak pernah membicarakan e-KTP dengan Nazarudin mau­pun saudara Anas, dan tidak punya rencana-rencana apa pun. Apalagi akan membagikan.

Kalau ada isu Partai Golkar menerima aliran dana itu ba­gaimana?
Itu tidak benar. Apakah terhadap diri saya sendiri maupun kepada Partai Golkar. Saya sudah jelaskan ke DPDbahwa Partai Golkar tidak pernah menerima sepeser pun. Yang jelas saya tidak pernah menerima apa pun.

Tapi nama Anda jelas disebut dalam surat dakwaan di Pengadilan Tipikor?

Ya kita percayakan kepada pihak hakim-hakim, kita per­cayakan kepada pihak penuntut yang sudah menerima dakwaan tersebut.

Harapan Anda dari proses hukum ini?
Apa pun hasilnya, saya beri­kan apresiasi mudah-mudahan diberikan kelancaran dan yang penting tidak ada kegaduhan-kegaduhan secara nasional.

Karena situasi sekarang per­ekonomian negara kita semakin membaik, dan antara pemerintah dan DPR juga bekerja sama semakin kuat untuk kepaduan-kepaduan ekonomi kita. Jadi saya harapkan tidak ada kegadu­han-kegaduhan yang akhirnya merugikan negara kita. Biarlah dijalankan secara profesional dan kita percayakan ini akan dilaku­kan dengan sebaik-baiknya.

Anda sendiri apa sudah menyiapkan bukti-bukti atau saksi yang akan mendukung alibi Anda tersebut?
Tentu saya sebagai manusia tetap harus berhati-hati mengh­adapi tuduhan dari pihak-pihak yang menzalimi saya. Saya se­lalu berdoa supaya saya terhin­dar dari segala masalah-masalah yang terjadi.

Anda melihat apakah kasus e- KTP ini bermuatan politik untuk menjatuhkan Partai Golkar?
Yang jelas saya tidak berandai-andai, kita semua DPD, kader Golkar tetap solid, kita akan tetap berusaha sebaik mungkin supaya partai kita tetap berhasil dengan segala isu-isu yang ada, dengan segala cobaan-cobaan yang ada pada diri saya maupun pada partai saya. Tetap kita akan menghadapi supaya Allah SWT memberikan jalan lurus, jalan yang terang, jalan yang baik. Biarlah orang-orang yang beru­saha (menyerang Partai Golkar, red) itu diampuni.

Soal lain. Kenapa Partai Golkar begitu yakin hingga 'pagi-pagi' sudah mengusung Presiden Jokowi sebagai capres 2019. Padahal PDIP sendiri be­lum berani mengusung Jokowi lagi di Pilpres 2019?
Saya yang penting buat Partai Golkar adalah kita dengan selu­ruh DPDIdan DPDIIIndonesia punya komitmen untuk mendu­kung Pak Jokowi untuk 2019. Jadi bukan hanya mencalonkan, bukan hanya mendukung namun memenangkan. Bahwa Golkar akan tetap konsisten pada sikap-sikap politik kita. Ini harus saya tegaskan, bahwa pencalonan Pak Jokowi ini bukan untuk Golkar tetapi untuk bangsa dan negara Indonesia. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya