Berita

Hukum

Bila Perlu Presiden Jokowi Copot Yasonna Laoly

JUMAT, 10 MARET 2017 | 03:16 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Salah satu nama yang disebut menerima fee dari uang yang dianggarkan dalam proyek e-KTP adalah mantan Anggota Komisi II DPR yang saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly.

Dalam dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (9/3), Yasonna menerima uang sebanyak 84.000 dolar AS.

Analis politik dan HAM dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, mengatakan, sebagai pejabat negara dan pembantu presiden, sudah sebaiknya Yasonna mengklarifikasi soal dugaan itu kepada atasannya, Presiden Joko Widodo.


"Dan saya mengimbau agar Presiden segera memanggil Yasonna," kata Andy, Jumat (10/3).

"Bila perlu segera diberhentikan untuk mencegah conflict of interest dalam proses penyelidikan dan penyidikan yang akan dilakukan KPK," lanjutnya.

Dalam kasus korupsi e-KTP di Kemendagri TA 2011-2012, mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Sugiharto, dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Irman, duduk di kursi terdakwa.

Irman didakwa memperkaya diri sebesar Rp 2.371.250.000, 877.700 dolar AS, dan 6.000 dolar Singapura. Sementara, Sugiharto didakwa mendapatkan uang sejumlah 3.473.830 dolar AS.

Dalam dakwaan mereka, banyak nama yang disebut menerima fee. Mulai dari pelaksana proyek, panitia lelang, pejabat Kemendagri, hingga puluhan anggota DPR periode 2009-2014.

Mereka disebut menerima fee dari uang yang dianggarkan dalam proyek e-KTP tersebut. Adapun proyek ini menggunakan uang negara hampir Rp 6 triliun. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya