Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

FSGI Minta KPAI Ikut Usut Kematian Dua Santri Al Zaytun

SENIN, 06 MARET 2017 | 10:20 WIB | LAPORAN:

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menuntut kematian dua orang santri kelas 8 Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, diusut tuntas oleh pihak berwajib.

"Peristiwa ini terjadi di lingkungan Ponpes Al-Zaytun, sehingga pihak Al Zaytun harus bertanggungjawab atas kematian peserta didiknya," tegas Sekjen FSGI, Retno Listyarti dalam rilis persnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, pagi ini (Senin, 6/3).

Menurut Retno, Kementerian Agama RI perlu membentuk tim investigasi kasus itu.
 

 
Sejatinya, kata Retno, sekolah atau lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman buat peserta didik. 

"FSGI akan melapor ke KPAI untuk ikut mengusut  peristiwa tewasnya seorang santri Al-Zaytun, apakah kecelakaan atau ada kelalaian pihak Ponpes Al Zaytun dalam melindungi peserta didiknya," tegasnya.

Retno membeberkan, dari informasi yang dihimpun FSGI, kematian Alfian Sidiq dan Cahya Gumilang terjadi saat kegiatan kepramukaan berlangsung di lingkungan Ponpes Al Zaytun, kemarin (Minggu, 5/3). Namun kedua santri tidak mengikuti kegiatan kepramukaan dan secara sembunyi-sembunyi menyelinap berenang.

Atas informasi ini, menurut Retno, menunjukkan ada dugaan kelalaian dalam pengawasan pihak sekolah terhadap peserta didiknya.

Sebagai informasi tambahan, Ponpes Al Zaytun terletak di kabupaten Indramayu (Jawa Barat) dengan luas areal pondok pesantren seluas 12 ribu hektar, memiliki santri sebanyak 3.996 orang dan karyawan serta guru hampir 1.000 orang.  Seluruh santri dan sebagian guru serta karyawan mondok di Al Zaytun karena boarding school. Santrinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Alfian Sidiq dan Cahya Gumilang ditemukan tewas mengambang di kolam besar Alkautsar yang berada di dalam lingkungan Ponpes Al Zaytun pada pukul 15.20 WIB, jelang adzan ashar. Selain itu juga, menurut Retno, ada dugaan perlakuan diskriminatif manajemen Al-Zaytun terhadap sejumlah santri yang orangtuanya sedang menggugat manajemen ponpes terbesar di Indramayu. 

"FSGI akan melaporkan kedua kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia) hari ini pukul 14.00 WIB," tambah Retno.[wid]


 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya