Produsen baja bangunan menargetkan penjualan tahun ini akan kinclong. Salah satunya dengan mengandalkan proyek sejuta rumah.
Vice President Director PT Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi mengatakan, 60 persÂen dari total produksi perusahaan diserap untuk memenuhi kebutuÂhan bangunan rumah khususnya jenis Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Karena itu, pihaknya sangat mendukung program sejuta rumah.
"Jenis produk kami sesuai dengan kebutuhan perumahan rakyat, sesuai dengan Program Sejuta Rumah," terang StephaÂnus kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Dia menyebut, ada berbagai faktor yang membuat industri baja begitu kencang diserap oleh sektor properti. Antara lain, dari segi kualitas dan harga, kedÂuanya dianggap berperan besar untuk menjaga pertumbuhan di pasar nasional khususnya.
"Kami berupaya mengikuti minat atau daya beli mayoritas masyarakat dengan harganya ekonomis tapi tetap memperÂtahankan kualitas produk yang prima," ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan pasar genteng metal yang terus berkembang, Tatalogam terus menambah kapasitas produkÂsinya. Selama 2016, produksi Tatalogam mencapai 55 juta lembar genteng metal dan 30 juta batang Taso.
Mengingat begitu pentingnya upaya penyediaan rumah rakyat berkualitas dan terjangkau, pihaknya mulai mengembangÂkan produknya demi memenuhi kebutuhan tersebut. "Hal ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah demi mensukseskan program pembangunan rumah untuk rakyat Indonesia," terang Stephanus.
Direktur Utama PT SaraÂnacentral Bajatama Handaja Susanto juga berharap, produk lapis baja buatannya bisa terus terserap oleh pemerintah melalui proyek program satu juta rumah. "Untuk pasar baja saya optimis bisa meningkat seiring program pemerintah pembangungan satu juta rumah," ujarnya.
Menurut dia, perseroan masih mengandalkan pasar domestik dalam memasarkan produk baÂjanya. Belum lama ini pihaknya tengah menyiapkan produk Saranacolor yang dapat didisÂtribusikan kepada pangsa pasar yang akan dibidiknya. "Kami komitmen menyediakan kebuÂtuhan pelanggan dengan produk utama kita galvanize lapis baja, alumunium lapis baja dan cat lapis baja," tutur Handaja.
Direktur Keuangan PT SaÂranacentral Bajatama Suryani Kamil memprediksi, dengan adanya program satu juta ruÂmah akan meningkatkan perÂtumbuhan bisnis perseroan. Dia menargetkan, penjualan 2017 sebesar Rp 1,3 triliun. "Kita optimis dengan kondisi perekonomian yang sudah membaik dan pasar propÂerti juga makin meningkat," katanya.
Menurut Suryani, target perolehan penjualan di 2017 meningkat bila dibandingkan dengan target penjualan hingga akhir 2016 sebesar Rp 996 milÂiar. "Ini berharap pada program sejuta rumah," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur PerenÂcanaaan Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Heri Purwanto mengataÂkan, backlog berdasarkan pengÂhunian pada 2014 mencapai 7,6 juta unit. Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah NaÂsional (RPJMN) 2015-2019, peÂmerintah menargetkan backlog berdasarkan penghunian hanya tersisa 5 juta unit. ***