Berita

Nusantara

Mensos: Jangan Ada Lagi Sadikin Dan Jamila

MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 | 23:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan ada proses sangat panjang sebelumnya akhirnya ia bisa meresmikan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Banjarbaru Regional IV Kalimantan pada Sabtu kemarin (25/2).

"Prosesnya sangat panjang. Pembangunannya dimulai 2006, sudah tiga kali berganti Menteri dan lima kali berganti Kepala Balai. Telah 10 tahun pembangunannya berjalan, alhamdulillah akhirnya Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial ini dapat diresmikan," katanya, dalam keterangan pers yang diterima redaksi.

Mensos mengatakan, kehadiran BBPPKS menunjukkan hasil dari ikhtiar serta kerja keras untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana diklat kesejahteraan sosial bagi Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) wilayah regional IV Kalimantan meliputi wilayah Kalsel, Kalteng, Kaltim dan Kaltara.


"Saya berharap keberadaannya mampu mendidik dan melatih TKS sehingga mereka bisa menjadi tenaga terampil," kata Khofifah.

BBPPKS Regional IV Kalimantan memiliki luas wilayah 35.280 meter persegi. Memiliki sejumlah fasilitas di antaranya Gedung Utama, Gedung Pelatihan, Asrama, Ruang Perpustakaan dan Multimedia.

Balai ini menyediakan pelayanan kediklatan yakni Diklat Bidang Rehabilitasi Anak, Diklat Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Diklat Teknis Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial dan Diklat Bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial.   

Mensos mengatakan saat ini kebutuhan tenaga kerja sosial yang mumpuni sangat tinggi. Misalnya, untuk pendampingan terhadap kelompok rentan di lokasi bencana alam dan pendampingan terhadap warga negara Indonesia korban deportasi.

Khofifah juga mengungkapkan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kementerian Sosial yang telah berjalan di 50 kabupaten diharapkan dapat menyisir dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan.

"Saya berharap dengan adanya sistem ini tidak ada lagi Sadikin dan Jamila. Sadikin itu sakit sedikit jadi miskin, kalau Jamila jadi miskin lagi," ujar Mensos.

Mensos mencontohkan ketika di satu wilayah terjadi bencana, maka akan menambah jumlah orang miskin. Demikian halnya ketika ada keluarga yang sakit dan tidak terjangkau Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan berobat menggunakan uang pribadi, akan menambah jumlah keluarga yang tak mampu. Dikatakan Khofifah, pembaruan data sangat penting. Sementara untuk menunggu pemutakhiran data oleh pemerintah puaat memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang besar.

SLRT merupakan sistem yang mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan. Sistem ini menghubungkan mereka dengan program dan layanan yang dikelola pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota) sesuai dengan kebutuhan mereka. SLRT juga membantu mengidentifikasi keluhan masyarakat miskin dan rentan, melakukan rujukan, dan memantau penanganan keluhan untuk memastikan keluhan-keluhan tersebut ditangani dengan baik.

Dalam pelaksanaannya, SLRT bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Saat ini SLRT telah tersebar di 50 kabupaten. Di setiap kabupaten terdapat fasilitator di mana satu fasilitator bertanggung jawab atas satu desa. Mereka bertugas melakukan verifikasi dan menghimpun informasi dari masyarakat. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya