Berita

Ilustrasi

Politik

Dari 40 Korban Pencabulan Seksual Di SMK Garut, Polisi Baru Pemeriksa Tujuh Siswa

SABTU, 25 FEBRUARI 2017 | 06:51 WIB | LAPORAN:

Kasus seks menyimpang yang dilakukan oknum pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) salah satu SMK di Garut, Jawa Barat terus bergulir. Aparat kepolisian, Jum’at (24/2), melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap para korban dan guru BK yang telah melaporkannya.
 
Dari pemeriksaan terungkap oknum pembina OSIS berinisial RG (23) melakukan pelecehan seksual terhadap siswa sejak tahun 2015. Jumlah korbannya sekitar 40 orang siswa. Kini polisi baru memeriksa tujuh siswa yang resmi mengungkap perbuatan bejat RG.
 
Para siswa yang dimintai keterangan di Ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut didampingi orang tuanya. Tak pelak ruangan tersebut penuh sesak
 

 
Salah seorang korban berinisial Aa, menyebutkan dalam aksinya pelaku mentraktir makan di kantin lalu mendekatinya. Tangan pelaku pun liar menggerayangi kemaluan korban. Kemudian pelaku melakukan pelecehan. "Tapi hingga melakukan seks menyimpang terhadap saya mah, belum. Tidak tahu sama orang lain. Saya sendiri pasti menolak kalau diajak gituan," kata Aa.
 
Kesaksian berbeda diungkapkan beberapa siswa lain. Pelaku sempat menelanjangi para siswa dan meraba kemaluan korban ketika ospek atau syarat masuk polisi keamanan sekolah dan syarat jadi pengurus OSIS.
 
Kapolres Garut AKBP Novri Turanggae menyebutkan polisi baru menerima laporan secara resmi dari tujuh siswa yang jadi korban perlakuan RG. "Data yang masuk ke pusat pelayanan terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak, sudah lebih dari empat puluh orang korban. Dengan modus meraba kemaluan. Namun hingga saat ini laporan resmi di polisi baru tujuh siswa," kata Kapolres.
 
Status RG di sekolah tersebut bukan guru honorer. Tapi dia hanya ditunjuk pihak sekolah sebagai pembina OSIS dan pembina kemanan sekolah agar siswa aktif di ekstra kulikuler. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya