Berita

Hadinoto Soedigno/Net

Hukum

Keluarga Hadinoto Terseret Kasus Suap Pembelian Mesin Pesawat Garuda

JUMAT, 24 FEBRUARI 2017 | 13:35 WIB | LAPORAN:

Dua anak mantan Direktur Produksi PT Citilink Indonesia, Hadinoto Soedigno, ikut diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap dugaan suap pembelian mesin pesawat di PT. Garuda Indonesia.

Keduanya, Rullianto Hadinoto dan Putri Anggraeni Hadinoto, bakal diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Emirsyah Satar.

"Rullianto Hadinoto selaku pihak swasta dan Putri Anggraeni Hadinoto selaku wiraswasta diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ESA," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/2).


Hadinoto sendiri telah diperiksa penyidik KPK pada 16 Februari 2017 lalu. Namun, Hadinoto yang pernah menjabat Direktur Teknik PT. Garuda Indonesia itu memilih membisu saat dimintai keterangan mengenai pemeriksaannya.

Dalam kasus ini, Hadinoto telah dicegah bepergian ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi atas permintaan penyidik KPK.

Pencegahan terhadap Hadinoto lantaran keterangannya sangat dibutuhkan dalam kasus ini. Bukan hanya itu, Hadinoto disebut-sebut turut menerima suap dari Rolls-Royce atas pembelian mesin pesawat Airbus oleh PT Garuda Indonesia.

Hal itu terungkap dan dituangkan dalam dokumen hasil investigasi Serious Froud Office (Inggris) yang diterima penyidik KPK beberapa waktu lalu.  

Dalam perkara ini KPK baru menjerat dua orang tersangka. Yaitu, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan pemilik Cannought Internasional Pte Ltd sekaligus pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) yang kini menjadi Bos Ferrari Jakarta, Soetikno Soedarjo.

Emir diduga menerima suap senilai 2 juta dolar Amerika Serikat serta barang senilai 2 juta dolar Amerika Serikat yang tersebar di Singapura dan Indonesia.

Sebagai penerima, Emir disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Tipikor, juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Sedangkan Soetikno, selaku pemberi suap disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor, juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya