Berita

Franz Magnis Suseno/Net

Politik

Demokrasi Kebablasan Bisa Ditangkal Dengan Tindakan Hukum Tegas

JUMAT, 24 FEBRUARI 2017 | 08:08 WIB | LAPORAN:

. Bangsa Indonesia memang harus terus belajar terkait masalah-masalah atau kesalahan yang muncul dalam rentetan perjalanan kehidupan berdemokrasi.

Hal itu disampaikan oleh budayawan Franz Magnis Suseno pada acara Urun Rembug Kelirumonologi bertema Islam di Indonesia yang diselenggarakan oleh Jaya Suprana Institute di Mall of Indonesia, Jakarta, Kamis malam (23/2). Pernyataan Franz menanggapi curhatan Presiden Jokowi yang mengatakan jika demorkasi di Indonesia kebablasan.

Menurur Franz pernyataan Presiden Jokowi memang bisa dibilang benar adanya. Namun demikian menurut dia perlu ada tindakan konkrit dari pemerintah untuk juga wujudkan negara yang menegakkan hukum dan memghormati hal asasi manusia.


"Orang berpendapat apa saja boleh di negara demokrasi. Ada mulut besar ataupun menjawab si mulut besar itu wajar. Tapi yang penting kepastian hukum dulu diwujudkan untuk mengatasi demokrasi kebabalasan," kata Franz.

Franz membaca Presiden Jokowi sedang berikan pesan jika demokrasi sedang hadapi ancaman. Namun menururnya, cara paling efektif untuk menangkal hoax atau demokrasi kebablasan tindakan hukum yang tegas dan kuat.

Terkait penguatan hukum, Franz pun mencontohkan harus ada beberapa revisi di pasal penghinaan presiden ataupun pasal penodaan agama yang menurut dia bahkan mestinya dihilangkan.

"Jadi semua harus diatur memang. Cuma yang penting jangan kembali ke rezim oligarki. Perbaiki pasal-pasal yang berkaitan untuk mengatur agar demokrasi berlangsung dengan baik. Jangan kaget, Indonesia itu punya civil society yang sangat multietnis. Itu justru kekuatannya. Jadi wajar banyak rongrongan di dalamnya," demikian Franz. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya