Berita

Karyawan Freeport/net

Politik

Manaker: Freeport Jangan Jadikan PHK Sebagai Alat Menekan Pemerintah

KAMIS, 23 FEBRUARI 2017 | 17:36 WIB | LAPORAN:

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, meminta apapun konflik yang terjadi antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak berdampak pada pemecatan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dia mengecam jika PHK dipakai Freeport untuk menekan pemerintah.

Hanif mengatakan, sengketa yang terjadi sekarang sebenarnya dapat diselesaikan dengan cara yang baik lewat perundingan mencari solusi. Meski begitu, Kemenaker tentu saja mendukung apapun keputusan pemerintah terhadap raksasa tambang asal Amerika Serikat itu.

"Kemenaker mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah. Jika ada masalah, kami minta dirundingkan saja. PHK jangan jadi alat menekan pemerintah. Bicarakan baik-baik bila ada masalah," kata Hanif di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (23/2).


Hanif menegaskan, kebijakan pemerintah yang baru terhadap perusahaan-perusahan tambang, termasuk Freeport, bertujuan positif sesuai ketentuan undang-undang yang ada.

"Kebijakan yang dilakukan pada dasarnya untuk mengembalikan proses perusahaan di Indonesia kepada perundang-undangan. Untuk kebaikan masyarakat Indonesia dan kebaikan semua pihak," katanya.

Karena itu, negosiasi dengan pemerintah Indonesia dan serikat pekerjanya merupakan jalan terbaik yang bisa ditempuh Freeport. Sedangkan PHK tidak boleh masuk sebagai opsi jalan keluar.

"Jika ada masalah, dirundingkan saja. Jangan sampai menggunakan tenaga kerja atau PHK sebagai alat ‎untuk menekan pemerintah. PHK tidak bisa dilakukan suka-suka, tapi harus dibicarakan dengan serikat pekerjanya dan memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang ada," tegas Hanif. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya