Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Ketimpangan Indonesia Terburuk Ke-6 Di Dunia

KAMIS, 23 FEBRUARI 2017 | 14:32 WIB | LAPORAN:

Tingkat ketimpangan di Indonesia berada di posisi enam di dunia.

Begitu kata Direktur International NGO Forum on Indonesian Development Sugeng Bahagijo yang bersama dengan Oxfam menerbitkan laporan tentang ketimpangan di Indonesia.

Laporan yang diberi judul "Menuju Indonesia yang Lebih Setara" disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia ternyata belum diimbangi ‎dengan pembagian pendapatan yang lebih merata.


"Dalam 20 tahun terakhir kesenjangan antara kaum super kaya dan penduduk lainnya di Indonesia tumbuh lebih cepat dibanding  negara lain di Asia Tenggara," kata Sugeng di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (23/2).

Ironisnya, fakta kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin. Besarnya pendapatan tahunan dari ‎kekayaan orang terkaya Indonesia, lanjut Sugeng, cukup untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Kesenjangan yang lebar antara kekayaan orang-orang super kaya di Indonesia dan kelompok masyarakat lainnya adalah ancaman serius pada kesejahteraan rakyat Indonesia ke depan.

"Kalau tidak diatasi, dapat menghambat langkah pemerintah menurunkan kemiskinan. Ketimpangan ekstrem bukanlah sesuatu yang tidak terelakkan," tegasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan dua hal besar dan utama untuk mengatasi ketimoangan ekstrem.

Pertama, memperbaharui kebijakan pajak di Indonesia, sesuai dengan potensi ekonomi lndonesia dan prinsip pembagian beban dan manfaat yang adil.

Kedua, memulihkan dan memberikan penekanan yang lebih atas pembangunan sumber daya manusia dan ketenagakerjaan.

"UU Pajak yang ada harus diperbaharui, sebab tidak dapat mengakomodasi potensi pendapatan pajak dan realitas kekayaan kelompok super kaya Indonesia selama 15 tahun terakhir. Kalau semua dijalankan dengan baik, ketimpangan itu akan teratasi," pungkasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya