Karier politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasÂtikan belum tamat pasca kekalahannya dalam hajatan Pilkada DKI 2017 ini. Selain sebagai ketua umum Partai Demokrat, anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono diprediksi akan kembali diusung untuk pemilu presiden menghadapi Jokowi dan Prabowo Subianto.
Berbagai spekulasi muncul soal kemana karir AHY setelah keok melawan Ahok dan Anis di Pilgub DKI. Isu yang paling santer berhembus, AHY bakal masuk Partai Demokrat untuk gantikan posisi Ayahnya sebagai ketua umum.
Pengamat politik Hendri Satrio meyakini Partai Demokrat sudah menyiapkan kesibukan baru bagi AHY usai kalah dalam pilkada. Hal yang paling rasional, kata dia, suami Annisa Pohan itu bakal disiapkan Demokrat unÂtuk Pilpres 2019, berhadapan dengan Jokowi.
Apalagi saat ini hampir seÂluruh masyarakat Indonesia mengenal figur AHY. Terlebih setelah putra sulung Presiden RI ke-6 itu ikut dalam pilkada yang dianggap skalanya sama sepertu pemilu presiden tahun 2019.
"Nama Agus ini se-Indonesia sudah kenal, jadi dimanfaatkan sekali. Saya enggak yakin ini dari awal untuk Jakarta. Apa pun hasilnya Agus-Sylvi sekarang dikenal, coba jalan-jalan ke seluÂruh Indonesia," ujar Hendri dalam diskusi di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pilkada DKI Jakarta, bukan rencana utama yang disiapkan SBY dan Partai Demokrat untuk Agus. Kata dia, pencalonan AHY di DKI hanya untuk melaksanakan plan B, di mana plan A-nya adalah pilpres 2019.
Prediksi Hendri tersebut menÂgacu pada hasil survei Agus-Sylvi yang terus turun di Pilkada DKI Jakarta. Terlebih beredar kabar jika Agus disiapkan untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2018, jika kalah di Jakarta.
"Ini seperti kata pujangga 'kaÂlah untuk menang'. Terlebih ada yang bilang Agus mau ke Jatim setelah Jakarta, bagi saya itu agak lucu. Enggak mungkin Pak SBY seperti itu, tapi ini memang arahnya 2019," pungkas Henri.
Meskipun perolehan suara berada dalam posisi buncit versi quick qount lembaga survei, Partai Demokrat tetap menÂgapresiasi AHY. Dalam kancah perpolitikan nasional, Demokrat mengklaim saat ini telah terjadi AHY effect.
"Ruang politik terbuka sekali untuk itu dan kami akan senang sekali jika beliau memutuskan bergabung dengan demokrat," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Bekas Sekjen PSSI itu menyaÂtakan AHY mempunyai modal mantap untuk maju sebagai kanÂdidat Ketum Partai Demokrat. Modal yang dimaksud adalah sepak terjang Agus Yudhoyono selama Pilkada Jakarta 2017.
"AHY berhasil meraup suara sekitar 19-20 persen, itu tentu pencapaian yang menawan bagi seseorang yang baru terjun bebas di politik, tanpa modal apapun, yang baru berpolitik selama 3,5 bulan," ujarnya.
Selama menjalani proses kamÂpanye pilkada, Hinca menuturÂkan, sambutan masyarakat juga luar biasa. "Kalau tidak ada Mas Agus Yudhoyono mungkin Pilkada Jakarta ini tidak meÂnarik," kata Hinca.
Bahkan di kalangan anak muda Jakarta, lanjut Hinca, tidak bisa dipungkiri pengaruh AHY sangat besar. "Saya harus mengakui, 3 bulan ini AHY Effect sampai ke seluruh Indonesia. Mereka meÂmakai baju AHY tanpa tahu dan kenal AHY. Jadi AHY melahirkan efek yang luar biasa di seluruh Indonesia," tuturnya.
Walau ada fenomena AHY Effect, Hinca mengaku, Demokrat belum menawari Agus untuk menjadi kadernya. "Kita belum bicara apa-apa. Kita beri kesempatan untuk selesaikan tugas, sekarang 0-0 seperti main bola," imbuhnya.
Sebelumnya, saat masih menÂjalani masa kampanye Pilkada DKI, sempat beredar foto AHY mengenakan jas berwarna biru layaknya jas Partai Demokrat dalam sebuah acara. Foto tersebut seolah mengesankan Agus telah resmi menjadi kader Demokrat.
Spekulasi itu pun langsung dibantah oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari. Kata Imelda, foto tersebut diambil saat AHY berÂtemu dengan Basiran Muda Partai Demokrat (BMD).
"Memang dia yang diajukan Demokrat. Kami enggak ngomongin Agus kader, saya enggak bisa bilang bahwa dia ini kader. Bahwa dia anak ketua umum kaÂmi. Itu sudah jelas," kata Imelda.
Dia menambahkan, AHY meÂmakai jas partai karena saat itu menghadiri acara BMD dan hal tersebut, menurut Imelda, bukan suatu masalah. Meski demikian, Imelda tak membantah bahwa Agus memang dekat dengan Partai Demokrat.
"Meski belum ada pengukuÂhan resmi, tapi jiwanya sudah merepresentasikan pikiran yang menjadi pikiran teman-teman di Demokrat," lanjut dia.
Saat ditanya apakah ada rencana dari Partai Demokrat untuk menÂgukuhkan Agus sebagai kader, ia menjawab, "Insya Allah tentu kami sangat bangga dengan Mas Agus dan akan dengan tangan terbuka pada saatnya." ***