PT PP (Persero) Tbk akan menÂgalokasikan investasi selama 2017 sebesar Rp 21 triliun yang berfokus pada bisnis konstruksi, termasuk proyek low cost resiÂdential sekitar 42%, infrastrukÂtur 34%, dan energi 24%.
"Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekadar menciptakan kontrak-kontrak baru, namun juga akan meningÂkatkan permintaan dan kapasitas produksi perseroan dan seluruh entitas usaha," tutur Direktur Utama Tumiyana melalui siaran pers, kemarin.
Ia menambahkan, dengan adanya investasi tersebut, PTPP menargetkan mendapatkan konÂtrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp 40 triliun atau lebih tinggi 22,7% dari realisasi capaÂian tahun lalu Rp 32,6 triliun.
Perseroan meyakini bisnis kontruksi tetap menjadi konÂtributor utama bagi kontrak-kontrak perseroan. Sementara investasi di entitas anak, seperti PT PP Properti Tbk dan PT PP Precast diharapkan juga bisa memberikan kontribusi bagi perseroan.
Saat ini, perseroan telah menyÂiapkan PP Precast untuk masuk ke
high rise building precast dengan menjalin kerjasama denÂgan beberapa pihak eksternal, di antaranya
Hanwha Engineering & Construction asal Korea Selatan.
"Dengan sistem precast, PP Precast menargetkan pembanguÂnan lebih dari 150.000 unit peruÂmahan untuk
low cost residential dalam waktu lima tahun sebagai bagian dari program perseroan, yakni program satu juta rumah," paparnya.
Di sisi pembangunan inÂfrastruktur, terutama transporÂtasi baik darat, laut, dan udara untuk menciptakan konektivitas nasional dan mengurangi ketimÂpangan ekonomi antara pulau Jawa dan luar Jawa turut menÂjadi fokus investasi perseroan sepanjang tahun ini.
Saat ini, perseroan tengah membangun beberapa ruas jalan tol yang tersebar di beberapa daerah, seperti Sumatera (jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi), Jawa (jalan tol PanÂdaan-Malang, Depok-Antasari, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Serang-Petimban), KaÂlimantan (jalan tol Balikpapan- Samarinda), dan Sulawesi (jalan tol Manado-Bitung).
Selain itu, perseroan juga tenÂgah menyelesaikan pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung di SuÂmatera Utara. Pada entitas anak lainnya, ia menambahkan perÂseroan telah menyiapkan PT PP Peralatan dan PT PP Infrastruktur untuk dapat lebih aktif dalam pembangunan serta investasi di biÂdang infrastruktur selama 2017.
PP Alat akan menjadi peruÂsahaan spesialis pondasi,
eart moving, dan
erector plant yang berkontribusi pada pembanguÂnan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.
Sementara PP Infrastruktur akan membidik peluang untuk masuk ke beberapa proyek inÂfrastruktur yang sangat prospektif di Tanah Air, di salah satunya adalah Metro Kapsul di Bandung, beberapa fasilitas bandara dan pengelolaan sarana air bersih.
Di bisnis energi, selain diÂvisi EPC dari perseroan, PT PP Energi telah disiapkan oleh perseroan untuk berbagai peluÂang investasi yang prospektif di pembangkit tenaga listrik serta infrastruktur migas.
Beberapa proyek pembangÂkit tenaga listrik yang tengah digarap oleh PP Energi pada tahun ini adalah PLTU MeulaÂboh berkapasitas 2x200 MW di Nanggroe Aceh Darussalam serta dua proyek pembangkit listrik terbarukan.
Dua pembangkit listrik terÂbarukan tersebut, seperti PLTA mini hidro berkapasitas 100 MW Lau Gunung di Sumatera Utara dan PLT Sampah Surakarta 100 MW Jawa Tengah yang berpoÂtensi untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar di Indonesia. ***