Berita

Foto/Net

Hukum

Helikopter "Siluman" Itu Digaris Polisi

Tak Jadi Dibeli Tapi Dikirim ke Halim
JUMAT, 10 FEBRUARI 2017 | 10:11 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

TNI Angkatan Udara (AU) mengundang wartawan untuk melihat Helikopter Agusta Westland (AW) 101 yang jadi polemik tersebut dari dekat. Disebut jadi polemik lantaran pengadaan heli seharga lebih dari Rp 752 miliar itu tanpa sepengatahuan Menhan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Bagaimana penampakan heli tersebut? Kemarin, Pusat Penerangan Mabes TNI AU mengundang wartawan untuk mengambil foto dan gambar heli tersebut. Hanya saja banyak syaratnya. Pertama, tak ada wawancara. Selain itu, hanya empat wartawan yang diizinkan meliput. Waktunya pun dibatasi. Hanya sepuluh menit saja. Kontan saja, belasan wartawan yang sudah menunggu di pintu gerbang Lanud Halim Perdanakusuma menghela napas panjang. Soal alasan pembatasan wartawan yang meliput, petugas yang menerima dan kemudian mengantar wartawan ke lokasi hanya menjawab singkat dan tegas. "Sesuai perintah atasan," katanya.

Setelah awak media yang hadir berembuk, akhirnya empat wartawan yang ke lokasi. Dua juru foto dan dua juru kamera. Heli itu diparkir di hanggar Skuadron Teknik 021, Lanud Halim. Jarak dari gerbang ke hanggar lumayan jauh, perlu beberapa menit dengan menumpang mobil. Di dalam hanggar, ada dua pesawat. Heli terparkir tak jauh dari sebuah pesawat terbang milik TNI AU. Dari kejauhan tampak heli itu masih kinclong. Mengkilap. Ada satu pintu penumpang berada di sebelah kiri dan di bagian belakang terdapat ramp door untuk memudahkan pengangkutan barang. Di ekornya ada tulisan TNI AU dan tertera logo bendera merah-putih. Di sisi kiri-kanan heli itu ada semacam tangga scafolding setinggi baling-baling utama. Mungkin untuk memudahkan petugas mengecek fisik di bagian atas.


Sayangnya, bagian dalam heli tersebut tak bisa dilihat. Soalnya, wartawan yang mengambil gambar tak diizinkan mendekat. Ada semacam garis polisi warna kuning mengelilingi pesawat tersebut. Pita warna kuning juga melilit heli dari kepala hingga ekor. Petugas berseragam TNI AU beberapa kali memperingatkan jika pengambil gambar mendekat.

Dari informasi yang dihimpun, helikopter buatan perusahaan Leonardo Finmecanicca itu memiliki bobot 16 ton dan mampu mengangkut muatan seberat 5,5 ton. AW 101 berjenis alat angkut berat bisa mengangkut hingga 38 orang, sedangkan jenis VVIP hanya 12 orang.

Heli ini menjadi kontroversi. Soalnya, pengadaan heli tersebut sudah ditolak oleh Presiden Jokowi. Namun, kontroversi tak menyurutkan helikopter AW 101 untuk datang ke Indonesia. Selasa lalu heli mendarat di Bandara Halim.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam rapat dengan Komisi I DPR menyatakan meski telah membatalkan pembelian, helikopter yang akan digunakan untuk orang dengan perlakuan khusus (VVIP) itu tetap mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan helikopter yang awalnya diperuntukkan sebagai angkutan VVIP Kepresidenan tersebut telah tiba di Halim. Meski telah tiba di Indonesia, pabrikan helikopter tersebut belum melakukan serah terima kepada pihak TNI AU. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya