Pemilik nama lahir Jam'an Nurkhatib Mansur ini angkat bicara soal keadaan Indonesia saat ini. Menurut dia, meski situasi Tanah Air saat ini meÂmanas, namun dia meyakini, semua permasalahan yang diaÂlami Bangsa ini hanya untuk memperkuat Indonesia. Dia mengingatkan masyarakat agar banyak-banyak berbaik sangka kepada orang lain, sehingga dapat mengembalikan keadaan menjadi baik kembali. Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan KH Yusuf Mansur terkait kondisi negeri saat ini;
Bagaimana anda melihat keadaan Bangsa Indonesia saat ini?
Widih, berat bener ini. Ya bangsa ini kan memang lagi belajar, belajar yang paling bagus memang ada pelajaran, kitanya aja yang harus baik sangka, positif.
Termasuk dengan kegaduÂhan yang sering terjadi?
Termasuk dengan kegaduÂhan yang sering terjadi? Bangsa yang besar itu kan bangsa yang banyak ujiannya, banyak cobaannya. Kayak orang saja, kalau tidak ada kegiatan, badannya lemah, otaknya lemah. Tapi begitu dipakai jalan, diÂpakai fitnes, dipakai nge-gym malah kuat kan. Orang biasa tanpa masalah biasa saja. Tapi begitu dia dikasih masalah, dia menjadi tangguh.
Kenapa situasi seperti sekaÂrang ini dapat terjadi? Bisa jadi ini memang keÂhendak Yang Di Atas. Untuk memperkuat bangsa ini di keÂmudian hari. Jangan dibawa baper (bawa perasaan, red) juga kita. Kita harus melihatnya yang positifnya saja, nanti kan juga pada merasa. Yang tadi musuhan jadi berteman deh.
Apa ini terkait dengan kasus penistaan agama? Kalau saya sih inginnya positif saja ya. Pertama, ini menjadi pelajaran, buat saya pribadi pembelajaran.
Pelajaran seperti apa? Pelajaran untuk hati-hati, bertutur, bersikap hati-hati, pemÂbelajaran untuk saya pribadi, buÂkan untuk orang lain. Akhirnya kan jadi positif.
Terus apa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat menyikapi masalah-masalah ini? Semua yang kita dengar itu juga menjadi positif, saat ada orang salah bagaimana sikap kita. Ketika ada orang benar, bagaimana juga sikap kita.
Terkait adanya dugaan penghinaan terhadap KH Ma'ruf Amin yang dilakukan cagub petahana DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, bagaimana Anda meÂmandang hal tersebut? Tetap positif saja.
Positif seperti apa? Kan orang tadinya nggak seÂmuanya kenal KH Ma'ruf Amin, terus sekarang kenal. Pokoknya kita harus mencari yang positifÂnya saja untuk masalah-masalah yang ada di negeri ini. Misalnya seperti ada seorang pelacur, apakah ada positifnya? Dia memang seorang pelacur, tapi apa seorang pelacur tidak ada kebaikannya? Begitu saja melihatnya.
Lalu apa pesan anda untuk masyarakat? Jangan lupa bos. Banyak orang berjodoh itu awalnya benci. Dulunya musuhan waktu zaman SMA, ketika kuliah ternyata nikahnya sama dia.
Banyak itu. Bapak ibunya ribut, anaknya malah besanan. Makanya, cinta jangan kelewat cinta, benci jangan kelewat benci. ***