Akademi sepak bola bertaraf internasional harus digalakkan di Indonesia.
Saat kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur (Minggu, 5/2), Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, dibuat kagum oleh kehadiran Akademi Sepak Bola Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) di Lapangan Mojolangu.
ASIFA adalah akademi berkelas dunia yang memiliki komitmen jangka panjang terhadap pengembangan para pemain berbakat sejak usia 12 sampai 16 tahun. Tiba di ASIFA, Menpora di sambut Direktur Operasional ASIFA, Nuzulkifi. Di akademi tersebut Imam mengunjungi mulai dari lapangan, ruang tidur dan dapur.
"Kalau semua klub punya sekolah sepak bola seperti ini maka kita tidak akan kekurangan stok pemain. Kalau bicara kuantitas hari ini memang kurang, apalagi kualitas. Maka tentu kualitas ini akan tumbuh berkembang pesat kalau lebih banyak lagi memiliki sekolah bola," kata Imam.
"FIFA dan AFC mewajibkan klub profesional punya akademi untuk menyiapkan pelapis selajutnya. PSSI harus mewajibkan kepada klub untuk punya akademi sepak bola di bawah manajemen klub itu sendiri," imbuh Menpora, dikutip dari siaran pers Kemenpora.
Menurut Imam, ada kelaborasi yang cukup kuat antara pengelola dengan pemerintah kota Malang dalam pembangunan ASIFA. Itu bukti bahwa kerjasama antara pemerintah dengan pengelola adalah penting.
"Ternyata rumput terbaik ada di kota Malang. Kalau ini di kelola dengan baik tentu akan mendapat banyak dukungan semua pihak. Ke depan harus banyak melibatkan pihak swsata untuk melahirkan akademi sepakbola di Indonesia," ujarnya.
Imam mengatakan, pihaknya masih fokus pada revitalisasi lapangan desa sejak 2015 sampai tahun ini. Baginya, pondasi sepak bola tanah air ada di pedesaan. Tahun 2018, ia akan mendorong revitalisasi lapangan desa teranggarkan di APBN lewat dana desa.
"Kita punya 16 Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) untuk sepakbola tetapi tidak terintgrasi sepeti akademi ini. Ke depan kita akan dorong PSSI untuk bisa memanfaatkan PPLP sebagai sarana mencapai prestasi," tuturnya.
[ald]