Berita

Foto: reuters

Dunia

Lebih Dari 200 Ribu Warga Rumania Menuntut Penguasa Mundur

SENIN, 06 FEBRUARI 2017 | 04:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Lebih dari 200.000 pengunjuk rasa yang berkumpul di ibu kota Rumania, Bucharest, meminta pemerintahan berkuasa untuk membubarkan diri.

Demonstrasi itu menyusul penerbitan peraturan yang dianggap pro koruptor. Dekrit tersebut memicu aksi massa besar-besaran selama hampir seminggu terakhir.

Pada Minggu (5/2), pemerintah mengumumkan menarik perintah eksekutif kontroversial tersebut, yang isinya melegalkan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang nilainya tidak melebihi 44 ribu Euro.


Perdana Menteri Sorin Grindeanu menerbitkan aturan itu pada Selasa lalu, tanpa masukan dari parlemen negara. Hal itu memicu demonstrasi terbesar di negara itu dalam beberapa dekade.

Setelah membatalkan keputusan tersebut, Grindeanu meminta menteri kehakiman untuk menyiapkan rancangan undang-undang yang akan dikirim ke parlemen untuk persetujuan.

Namun, penarikan peraturan kontroversial itu tidak mampu menghentikan demonstrasi yang tekah mencapai hari ke-6 pada hari Minggu. Kerumunan besar orang datang ke Bucharest Victory Square untuk memprotes apa yang mereka sebut kemunduran besar dalam perjuangan negara melawan korupsi.

"Para pengunjuk rasa masih tidak percaya pada perdana menteri," demikian laporan langsung Al Jazeera dari Bucharest.

Demonstran mempertanyakan kompetensi Grindeanu, dan menuntut pemerintah yang berkuasa untuk mundur. Mereka menginginkan pemerintahan yang transparan, demokratis dan mereka memastikan bahwa protes mereka akan didengar.

Radio lokal juga melaporkan bahwa sekitar 500.000 demonstran turun ke jalan-jalan nasional, termasuk 40.000 di Timisoara dan 45.000 di Cluj-Napoca, dan di kota-kota lain.

Pemerintah Grindeanu mengklaim akan menyelaraskan hukum pidana dengan konstitusi. Namun para kritikus melihat kebijakan pemerintah sebagai bagian dari upaya partai berkuasa melepaskan banyak pejabat dan pembuat kebijakan dari hukuman. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya