Berita

Komjen Budi Waseso/Net

Wawancara

WAWANCARA

Komjen Budi Waseso: Dugaan Sementara Tembakau Gorila Dari China, Ini Jaringan Internasional

JUMAT, 27 JANUARI 2017 | 10:08 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perwira polisi yang akrab di sapa Buwas ini mewanti - wanti masyarakat, agar jangan sam­pai terjerat menjadi pemakai tembakau gorila. Pasalnya, efek dari tembakau ini disinyalir 10 kali lipat lebih parah dari ganja. "Tembakau gorila ini menjadi berbahaya, karena bu­kan sembarang tembakau. Ada campuran cairan ganja sintetis di dalamnya,"terangnya. Berikut wawancara lengkapnya;

Cairan ganja sintetis jenis apa?
5-flouro ADB, sejenis ganja sintetis yang membuat 'gorila' nemplok di pundak.

Efeknya seperti apa?

Efeknya seperti apa?
Pemakainya bakal langsung nge-fly dan berhalusinasi. Orang jadi beperilaku kayak gorila.

Maksudnya?
Ya itu seperti yang teman-te­man lihat, pilot yang oknumnya terkontaminasi itu kan kelakuan­nya sudah kayak gorila.

Efek dari tembakau go­rila itu berlangsung berapa lama?

Hasil sementara ada sembi­lan jam dari aksi bertahan, tapi penggunannya begitu sekali pakai dia akan ketagihan dan cari lagi.

Cara menggunakan tem­bakau ini seperti apa?

Penggunaannya sama dengan ganja. Tembakau gorila ini di­campur dengan tembakau rokok, lalu dilinting dan dikonsumsi dengan cara dihisap. Satu batang rokok yang sudah dicampur dengan tembakau gorila ini bisa dihisap oleh lima orang.

Bentuk produknya seperti apa sih?

Umumnya narkoba jenis ini berbentuk bubuk dan cair.

Apakah BNN sudah bisa memetakan penyebaran ba­rang haram ini?
Sebagian sudah, karena ini jaringan sudah lama bekerja. Cuma waktu itu kan tidak bisa diposisikan secara hukum, maka kita masih nunggu tapi kita tetap ikuti jaringan itu. Sekarang sudah dipetakan tinggal tunggu tangkap.

Asal produknya sendiri apakah sudah diketahui?

Dugaan sementara dari China. Sebab, salah satu produknya yang ditemukan berbahan cair dan bubuk, berasal dari pabrik tembakau di sana. Tapi sebe­narnya belum pasti juga.

Karena tidak tertutup ke­mungkinan barang itu dari tempat lain selain China. Sebab kami bisa memastikan bahwa jaringan pengedar tembakau gorila adalah jaringan interna­sional.

Apa yang BNN lakukan guna menghadapi peredaran tembakau gorila ini?
Kami berusaha membata­si peredarannya, sambil terus memberantasnya. Saat ini BNN tengah mengawasi sejumlah situs yang menjual tembakau gorila di Indonesia. Kami telah menemukan sejumlah situs penjual tembakau gorila dan terdapat bukti kuat di dalamnya soal transaksi.

Apa yang BNN lakukan terhadap situs tersebut?
Begitu penyidik menemukan dugaan transaksi tembakau Gorila, BNN akan melakukan penindakan. Ada yang diawasi, karena itu bisa kami tangani setelah ada buktinya.

Ada juga yang sudah kami minta tutup. Situs-situs yang sudah ditutup dan masih di­pantau tersebut, tidak dikendalikan dari Indonesia. Kebanyakan dikontrol dari luar negeri.

Kabarnya BNN menemukan penyalahgunaan narkotika di rokok elektrik atau vape. Apa betul?
Betul. Kami dapat informasi dari masyarakat, khususnya di Jawa Tengah yang mengung­kap itu. Terus kita tangani dan lakukan pendalaman dan pe­meriksaan lebih lanjut karena itu sekarang dimanfaatkan untuk masalah-masalah narkotik juga termasuk.

Apa yang BNN lakukan ter­hadap temuan tersebut?
Itu sedang didalami. Sudah lama dia melakukan itu, hanya saja selama ini kan tidak terde­teksi. Di kala ada laporan keja­dian baru kami tangani.

Apa yang BNN lakukan guna mencegah peredaran narkoba via rokok elektrik itu?

Tentunya kami akan tindaklan­juti kerawanan-kerawanannya. Kalau itu bisa jadi sarana untuk narkotika maka kami larang sekaligus. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya