. CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa dirinya mempertimbangkan kembali serangkaian tuntutan hukum terhadap warga Hawai untuk memaksa mereka menjual sebidang tanah di Kauai.
Zuckerberg diketahui telah memulai tuntutan hukum "berjudul tenang" terhadap beberapa ratus warga Hawaii yang memiliki saham di sebidang tanah di Kauai itu.
Penduduk setempa sangat mengkritik langkah tersebut dan seorang anggota parlemen negara mengusulkan RUU yang akan memaksa Zukerberg untuk mediasi.
Zukerberg merespon hal itu dengan menyebut bahwa niatnya telah disalahpahami.
"Berdasarkan umpan balik dari masyarakat setempat, kami mempertimbangkan kembali proses gelar tenang dan mendiskusikan bagaimana untuk bergerak maju. Kami ingin memastikan bahwa kami mengikuti proses yang melindungi kepentingan pemilik properti, menghormati tradisi asli Hawaii, dan mempertahankan lingkungan, "katanya dalam sebuah pernyataan.
Dalam postingan di Facebook aa menyebut bahwa saat ini banyak cerita menyesatkan soal tanah di Hawaii.
Ia menjelaskan bahwa ia da istrinya, Priscilla membeli sebidang tanah di Hawaii tahun 2014 lalu dan ditujukkan untuk dibangun rumah sambil membantu melestarikan satwa liar dan keindahan alam.
"Tanah tersebut terdiri dari beberapa properti. Dalam setiap kasus, kami bekerja dengan pemilik mayoritas dari setiap properti dan mencapai kesepakatan yang mereka pikir itu adil," kata Zukerberg.
"Seperti kebanyakan transaksi, pemilik mayoritas memiliki hak untuk menjual tanah mereka jika mereka ingin, tapi kami harus memastikan pemilik parsial kecil dibayar untuk mereka secara adil juga," sambungnya.
Namun Hawaii merupakan wilayah yang rumit. Dengan aturan hukum yang mulai berlaku tahun 1880an, masyarakat pribumi memiliki hak untuk memiliki tanah dari keturunan.
"Tidak ada catatan yang jelas dan dalam banyak kasus, keturunan yang memiliki 1/4 persen atau 1 persen dari properti bahkan tidak tahu mereka berhak atas sesuatu," sambungnya.
Karena itulah ia juga mencari pemilik parsial dari tanah sehingga bisa dibayar secara adil. Untuk sebagian besar dari orang-orang ini, mereka sekarang akan menerima uang untuk sesuatu yang mereka bahkan tidak pernah tahu mereka punya. Tidak ada yang akan dipaksa dari tanah.
"Kami bekerja dengan seorang profesor studi Hawaii asli dan anggota lama dari komunitas ini, yang berpartisipasi dalam proses gelar tenang ini dengan kami. Hal ini penting untuk kita bahwa kita menghormati sejarah dan tradisi Hawaii," tegasnya.
[mel]