Berita

Foto/Net

Politik

Mahasiswa Galak Lagi

Aksi Bela Rakyat 121
JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 09:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anggapan mahasiswa sekarang sedang loyo seperti macan ompong tak sepenuhnya benar. Buktinya, ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia, kemarin kompak menggelar aksi besar-besaran untuk mengritisi kebijakan Presiden Jokowi yang dianggap menyengsarakan rakyat. Lama hibernasi, mahasiswa sudah mulai galak lagi.

Mahasiswa yang turun ke jalan itu berasal dari sejumlah elemen yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI). Unjuk rasa mengusung tema Aksi Bela Rakyat #121. Setidaknya, ada 19 daerah di Tanah Air yang menggelar aksi serupa. Mulai dari Aceh, Padang, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, hingga ke daerah bagian timur Indoenesia seperti Mataram, Gorontalo, dan Merauke. Aksi diberbagai daerah itu digelar di depan gedung Kantor DPRD masing-masing.

Di Jakarta, aksi dipusatkan di Taman Pandang, depan Istana Merdeka. Sekitar pukul 2 siang, BEM Se-Jabodetabek mulai berdatangan ke titik kumpul di sekitaran Patung Kuda. Dari sana, ratusan mahasiswa yang mengenakan jaket almamater dari berbagai kampus di Jabodetabek itu kemudian longmarch ke depan Istana. Peserta membawa spanduk dan mengibar-ngibarkan bendera. Mereka juga membawa replika keranda dan replika mayat yang sudah dibungkus kain kafan sebagai simbol matinya hati nurani pemimpin.


Di sini, peserta aksi orasi bergantian. Sempat terjadi dorong-dorongan pada sore hari. Mahasiswa nekat bertahan hingga pukul 7 malam. Padahal sesuai ketentuan batas demontrasi mesti berakhir tepat pukul 6 petang. Polisi minta mahasiswa membubarkan diri, namun mahasiswa bertahan dan menuntut bertemu langsung dengan Jokowi. Namun tuntutan itu tidak terlaksana hingga massa membubarkan diri.

Pengamanan aksi ini terbilang cukup ketat. Polisi menyiagakan lebih dari lima ribu personel. Selain itu di lokasi ada juga kendaraan water cannon dan polisi-polisi berkuda yang bersiaga di depan Istana.

Koordinator aksi Ihsan Munawar mengatakan, aksi ini digelar untuk mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat. Misalnya menaikkan tarif mengurus STNK dan BPKB, menaikkan harga BBM dan tarif listrik golongan 900VA. Selain itu, pemerintah dianggap saling lempar tanggung jawab dengan kebijakan yang dibuatnya. Menurut dia, berbagai kebijakan itu dianggap sebagai kado pahit untuk rakyat. Karena itu, dia meminta Jokowi segera mencabut PP soal kenaikan tarif tersebut. Kecewa tidak berhasil menemui Jokowi, dia mengancam akan menggelar aksi serupa. "Jika tidak ada perbaikan, lihat saja di aksi selanjutnya, akan lebih ganas dan dahsyat dari pada hari ini," kata Ihsan.

Di tempat berbeda, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, gerakan mahasiswa muncul dilatari adanya bentuk kegelisahan mahasiswa menyaksika rakyat yang semakin menderita karena berbagai kebijakkan pemerintah menaikkan harga semaunya sendiri. Fahri memastikan aksi tersebut adalah aksi spontan, bukan berasal dari massa bayaran. "Mereka tampil atas panggilan zaman atas situasi yang berkembang tiba-tiba, tidak terencana. Itu bersumber dari kegelisahan yang independen," kata Fahri yang juga bekas aktivis tersebut.

Menghadapi aksi macam ini, Fahri minta pemerintah tidak khawatir atau justru panik. Menghadapi ini, pemerintah hanya perlu menjawab kritikan dengan bukti dan kerja nyata memperbaiki. Kalau mahasiswa sudah mendapatkan jawaban dari pemerintah, tuntutan akan mereda. "Mahasiswa itu tidak ada pretensi politik. Mereka bekerja dengan apa yang mereka lihat di lapangan," ujarnya.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengapresiasi aksi turun ke jalan yang digelar mahasiswa kemarin. Menurut dia, aksi tersebut telah membuktikan bahwa mahasiswa tidak loyo di rezim Jokowi-JK.

Maklum saja, selama ini ada anggapan dari berbagai pihak kalau mahasiswa sekarang sering tiarap menghadapi berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat. Padahal peran mahasiswa untuk mengingatkan dan mengritik pemerintah sangat diharapkan. "Mahasiswa adalah agent of change, agent of control, jangan hanya sibuk pustaka, kampus dan kos. Namun, tugas mahasiswa juga kritis dan aktif mengawal kebijakan pemerintah yang mulai sesuka hati menaikkan tarif dan harga lainnya," kata Pangi, saat dikontak, kemarin.

Dengan adanya aksi turun ke jalan 121 ini, sambung Pangi, kembali menimbulkan secercah harapan bahwa gerakan mahasiswa masih berada di barisan rakyat untuk menentang segala kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya