Berita

Foto/Net

Bisnis

Wika Boyong 1.000 Pekerja Garap Proyek Rusun Dubai

Siapkan Dana Rp 2 Triliun
JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 08:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mendapatkan proyek pembangunan rumah susun (rusun) di Dubai,Timur Tengah. Proyek yang nilainya sekitar Rp 2 Triliun tersebut rencananya bakal dibagi beberapa tahap dalam pembangunannya.
 
Direktur Utama Wika Bin­tang Perbowo menjelaskan, pada tahap pertama, akan dibangun tujuh tower. Namun Bintang mengakui, soal pembagian kon­struksinya sampai saat ini masih dirundingkan dengan Pemerin­tah Dubai.

Perundingan dilakukan den­gan pihak Pemerintah Dubai karena proyek rusun ini meru­pakan program dari pemerintah setempat. Selain Wika, proyek tersebut juga melibatkan kon­traktor lokal di negara itu.

"Bentuknya seperti aparte­men, tapi diberikan untuk rakyat, mirip Program Sejuta Rumah di Indonesia. Tender konstruksi sudah kita kantongi, tinggal pembagian porsinya saja," ujar Bintang.

Bintang mengatakan, tujuh tower yang akan dibangun di tahap pertama nantinya merogoh kocek sekitar Rp180 Rp200 miliar. Dalam pembangunan­nya, Perseroan juga berencana mengajak anak usahanya PT Wika Beton Tbk (WTON) untuk menyediakan kebutuhan precast di proyek tersebut.

"Bulan depan ownernya akan ke sini mau lihat pabrik Wika Beton, untuk beton ringan yang digunakan untuk dindingnya," tandasnya.

Sementara dalam proses kon­struksi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kon­truksi ini berencana memboyong hingga 1.000 pekerja Indonesia ke sana. Bintang mengatakan, rencana membawa pekerja In­donesia ke Dubai merupakan permintaan dari pihak Dubai. Sebab di sana minim akan SDM yang mampu menggarap proyek-proyek perumahan dan infrastruktur.

"Di sana itu tidak ada pekerja finishing, pelaksana sipil dan engineer. Karena itu mereka juga yang minta," urainya.

Menurut Bintang, diproyek tahap pertama, proses konstruk­sinya akan berjalan mulai bulan depan. Saat ini, Wika tengah mempersiapkan 300 orang SDM untuk dikirim ke Dubai.

"Minggu ini mulai kirim engi­neer, bulan depan pembangunan­nya juga sudah mulai. Kita lagi urusin untuk setingkat engineer baru, lagi dites atau pendidikan di learning center sekitar 300 orang. Bulan depan berangkat," imbuhnya.

Jumlah SDM tersebut disiap­kan untuk jangka waktu 3 bulan pertama. "Kalau bagus ditambah lagi. Makanya penambahan SDM itu pasti. Saya pikir bisa sampai 1.000," pungkasnya.

Dewan Komisaris Harus Pro Aktif

Ketua Umum Housing Urban Development (HUD) Institute Indonesia, Zulfi Syarif Koto menuturkan, WIKA sebagai perusahaan konstruksi pelat merah justru bisa memberi nilai tambah bagi negara bila bisnis­nya bisa berkembang hingga ke luar negeri.

"Sah-sah saja, kalau perusa­haan dapat proyek di luar, kan itu bagian dari bisnis perusahaan," katanya kepada Rakyat Merdeka.

Apalagi, bila pemerintah Dubai, dimana proyek tersebut dikerjakan, bisa mengizinkan pekerja Indonesia untuk masuk kesana. Artinya, tenaga kerja asal Indonesia memiliki skill atau keahlian yang mumpuni di bi­dangnya.

"Di Dubai pasti punya aturan ketenagakerjaan, sama seperti di Indonesia. Selama memenuhi aturan. Sukur-sukur, tenaga kerja yang dikirim tidak hanya dari ting­kat atas (manajer), jadi ada trans­fer knowledge juga," katanya.

Meski demikian, pengerjaan proyek atau bisnis perusahaan pelat merah tetap harus menda­patkan pengawasan, baik dari internal maupun eksternal, ter­masuk pemegang saham. Sebab, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mayoritas kepemilikan­nya ditangan negara.

"Pengawasan tetap harus ada, dia (WIKA) kan milik negara, jangan sampai bisnisnya merugi. Makanya, dewan komisaris harus pro aktif ikut mengawasi. Kalau, kedepan ada yang aneh (bisnis-red), BPKP atau BPK bisa ikut juga mengawasi," ka­tanya. ***

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya