Berita

Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

PDIP Minta Parpol Lain Tidak Baper

Pidato Megawati Dikritik
JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 08:04 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kader Partai Banteng kesal dengan sikap sejumlah politisi yang menyerang pidato politik Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-44 lalu. Para pengkritik pidato tersebut diminta tidak baper dan kebakaran jenggot dalam menyikapi pidato Megawati.

Politisi muda PDIP Heri Gagarin mengaku heran dengan sejumlah kritikan pedas yang disampai­kan politisi parpol lain. Padahal dalam pidato tersebut, Megawati yang menitik berat­kan pada ideologi Pancasila tidak menyebut secara gamb­lang pihak-pihak tertentu.

"Para politisi itu baper (bawa perasaan) aja. Ideologi diartikan, kumpulan konsep bersistem dijadikan asas memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup. Kalau dilihat pengertian ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak," kata Gagarin dalam penjelasan di Jakarta, kemarin.


Menurut dia, apa yang disam­paikan bosnya tersebut sudah sangat jelas tentang pengertian dari ideologi tertutup. Mega, kata dia, bermaksud menjelas­kan filsafat yang menentukan tujuan dan norma politik atau sosial yang ditasbihkan sebagai kebenaran dan tidak boleh diper­soalkan lagi, melainkan harus diterima dan dipatuhi.

"Ciri dari ideologi tertutup ini bukan cita-cita atau filsafat yang ada di dalam masyarakat tapi merupakan cita cita sebuah kelompok untuk mengubah masyarakat dan apabila kel­ompok tersebut berhasil men­guasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan," imbuhnya.

Dia melanjutkan, pidato resmi Megawati tidak menye­butkan berbagai peristiwa di penghujung tahun 2016. Tapi peristiwa yang terjadi di akhir tahun 2015 dimana momentum negara secara resmi mengakui 1 juni sebagai Hari resmi Pancasila dan ditetapkan seba­gai hari libur nasional.

Sebelumnya, pidato Megawati yang berbicara soal ideologi tertutup ditanggapi keras oleh para elite politik yaitu politisi senior PPP Habil Marati dan politisi Golkar Ahmad Doli Kurnia. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya