Djarot Saiful Hidayat/Net
Calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak memiliki persiapan khusus menghadapi debat kandidat yang diadakan KPUD DKI Jakarta malam nanti.
Dia pun yakin sudah sehati dengan pasangannya Ahok unÂtuk menjawab pertanyaan dari panelis. "Kita sudah siap, tidak ada persiapan khusus, tinggal kita sesuaikan temanya apa. Kita sudah sehati, sehingga bagi-bagi tugasnya," kata Djarot saat berkampanye di RW 1 Kelurahan Rawa Terate, Jakarta Timur, kemarin.
Lalu, Djarot mengakhiri kampanye di RT 09 RW 02, Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.
Di akhir kunjungan itu, mantan Walikota Blitar ini mengaku tak bisa lama-lama. Dengan nada berkelakar, politisi PDIP ini mau dipijat untuk menghadapi debat cagub-cawagub DKI besok.
"Mohon maaf saya nggak bisa lama-lama. Saya mau pijat dulu. Saya udah lama nggak pijat," candanya.
Salah seorang warga pun nyeletuk. "Supaya fresh hadapi deÂbat ya, Pak." "Iya, supaya fresh, pijat di rumah," kata Djarot.
Diketahui, KPUD DKI menjadwalkan debat pasangan cagub-cawagub DKIsebanyak tiga kali. Yakni pada 13 dan 27 Januari, serta 10 Februari 2017. Debat cagub-cawagub DKI akan disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi nasional. Debat perdana digelar hari ini di Hotel Bidakara, Jakarta. Temanya, Pembangunan Sosial Ekonomi untuk Jakarta.
Djarot mengakui, debat kanÂdidat adalah tahapan penting dalam proses pilkada. Hal ini, untuk memberikan ruang kepada pemilih dalam menilai visi dan misi dari pasangan calon. Dalam debat nanti, akan terlihat apakah visi dan misi itu bisa benar-benar terlaksana atau tidak.
Dia menilai, debat bukan untuk menampilkan kecerdasanmengolah kata-kata. Tapi, melihat bobot dari setiap jawaban yang ditanyakan panelis. "Debat ini penting. Bukan sekedar penting sisi prosedur tapi dari sisi substansi itu penting jadi bukan sekedar pertunjukan orang bagaimana cara bicara. Lihat substansi menjalankan program visi misi," tegasnya.
Djarot mengaku, diuntungÂkan karena telah lebih dulu mengetahui persoalan dihadapi warga Jakarta. Dia tidak perlu mencari-cari jawaban pas saat menjawab pertanyaan. Semua jawaban diyakininya merupakan pengalaman saat menjabat.
"Persiapan kita sebetulnya jauh lebih awal. Karena punya pengalaman. Jadi kalau mau buka-bukaan kita sudah persiaÂpan sejak lama," tukasnya.
Djarot mengaku, dalam deÂbat, jawabannya nanti bukanÂlah janji-janji. Tapi, solusi penyelesaian masalah Ibukota. "Jangan mau sama janji-janji tanpa solusi ya bapak dan ibu. Tapi pilih Basuki dan Djarot untuk memberikan solusi. Izin kami melanjutkan. Supaya betul-betul tuntas. Pak Basuki dan Djarot mohon izin lima taÂhun lagi untuk menuntaskan," katanya. ***