Berita

Ahmad Doli Kurnia/Net

Politik

Pemerintah Tidak Punya Visi Pembangunan Berdaulat

KAMIS, 12 JANUARI 2017 | 16:38 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pemerintah saat ini semakin lama semakin memperlihatkan jati dirinya sebagai pemerintahan yang tidak memiliki kemampuan dan konsep yang mandiri dalam membangun Indonesia. Pasalnya, hampir semua kebijakan strategis yang diambil selalu terkait dengan pihak asing.

Begitu kata politisi muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).

Doli mencontohkan kebijakan pemerintah dalam membangunan infrastruktur jalan, kereta api, dan transportasi laut, dan konsesi tambang yang mengundang investor asing. Belum lagi dibiarkannya TKA ilegal asal China yang membanjiri Indonesia, tanah reklamasi di Jakarta Utara yang diiklankan di Kawasan China daratan dan Hongkong, hingga adanya gagasan Jokowi agar BUMN dipimpin oleh "Bule".


"Terakhir kita dengar langsung pernyataan Menko Maritim (Luhut Binsar Panjaitan) yang akan memberikan konsesi kepada pihak asing untuk mengelola pulau-pulau Indonesia, semuanya seperti bentuk tidak adanya kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa yang besar," urainya.

Doli mengatakan Pemerintahan Jokowi-JK tidak memiliki visi dan konsep dalam pembangunan Indonesia yang berdaulat dengan kemampuan menjalankan sistem ekonomi, politik, dan budaya yang mengandalkan sumber daya sendiri.

"Saya nggak mengerti lagi kemana sebenarnya bangsa ini mau dibawa oleh Jokowi? Sudahlah rakyatnya dibuat susah terus dengan dihujani kenaikan-kenaikan harga, aset bangsanya pun satu per satu mau digadaikan," kesal mantan ketua umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu.

Lebih lanjut, Doli memprediksi jika situasi seperti ini dibiarkan terus, maka suatu saat bukan hanya Dirut BUMN saja yang dari asing.

"Jabatan menteri atau bahkan presiden pun akan di"out sourcing" juga ke asing. Lama kelamaan rakyat pun harus pakai izin masuk ke wilayahnya sendiri karena banyak dikuasai asing," pungkasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya