Pemerintah telah menetapkan kawasan Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.
Berbagai tujuan wisata, mulai dari wisata pantai hingga budaya tersedia di sekitar danau terbesar se-Asia Tenggara itu.
Salah satu pantai yang bisa dikunjungi yakni Pantai Bulbul. Selasa pagi pekan lalu, Rakyat Merdeka menyambangi pantai tersebut. Pantai ini terletak di Desa Lumban Bulbul, Kota Balige, Ibukota Kabupaten Toba Samosir, sekitar 236 kilometer (km) dari Kota Medan, Sumatera Utara.
Tidak sulit mencapai pantai ini. Letaknya hanya sekitar 2,5 kmdari pusat Kota Balige, dan tidak jauh dari Jalan Nasional Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera. Sekitar 10 menit menelusuri kawasan perÂmukiman warga, pengunjung tiba di pantai tersebut.
Sampai di pantai, pengunjung akan disambut sebuah tulisan penunjuk tempat berukuran cuÂkup besar bertuliskan "PANTAI LUMBAN BULBUL", berwarnamerah di atas tembok pendek berkelir oranye. Di depannya, para pengunjung bisa memarkirÂkan kendaraan yang dibawanya, baik roda dua maupun roda emÂpat. Beberapa toilet umum diseÂdiakan di sebelah kanan dari arah kedatangan.
Pantainya berpasir putih seperti di pinggir laut, namun airnya tawar. Tidak ada biaya retribusi untuk masuk ke pantai tersebut. Beberapa fasilitas bagi pengunjung pun telah tersedia. Antara lain rumah-rumah makan yang terletak sekitar 25 meter dari bibir pantai. Kedai-kedai tersebut menyediakan semacam pondok sebagai tempat para pengunjung mengisi perut atau menggelar tikar.
Di pantai ini, pengunjung tak perlu takut untuk bermain di pinggir pantai, karena kedalaÂmannya hanya sebatas pinggang. Sebagai penunjang, pengelola juga menyediakan perosotan di area air yang dangkal, sehingga anak-anak bisa meluncur langÂsung ke danau. Fasilitas olahraga air seperti kano hingga banana boat pun telah tersedia.
Sayangnya, saat disambangi, pantai tersebut seperti tak teraÂwat. Sampah-sampah bertebaran di sekitar pantai. "Jadi kelihaÂtan tidak terawat ya," celetuk seorang pengunjung kepada rekannya.
Dari pantauan,
Rakyat Merdeka tidak menemukan tempat sampah di dekat kawasan panÂtai. Pagi itu, warga sekitar pun memanfaatkan air danau sebagai tempat untuk mandi, dan mencuci pakaian. "Padahal kan ini termasuk kawasan wisata," kata Tioman, pengunjung asal luar kota.
Pagi itu, pemandangan dan juga bau tak sedap tercium jelas di sekitar pantai. Penyebabnya, keramba apung milik warga yang diletakkan tidak jauh dari pantai tersebut. Selain itu, warga setempat juga membiarkan ayam ternak milik mereka bebas berkeÂliaran di pantai tersebut.
"Ya jadinya baunya kurang sedap deh," sambung Tioman.
Menurutnya, Pantai Bulbul cukup nyaman jika keadaannyabersih. Pasalnya, kata dia, selain berpasir putih, pantai tersebut juga cukup landai dan tidak berbahaya, khususnya bagi anak-anak. Dia meminta agar tempat sampah lebih banyak disediakan.
Pendapat berbeda diungkapÂkan Elfa Harahap. Menurut penÂgunjung asal Medan ini, Pantai Bulbul memiliki area pasir putih yang cukup luas dan menawarÂkan beberapa spot menarik.
"Ada spot bermain anak-anak yang lengkap dengan ayunan di pinggir pantai dan plosotan. Kemudian area tour keliling sampan plastik, dan adapula spot panggung untuk area hiburan, jadi kaÂdang pengunjung bermain sambil mendengar musik," katanya.
Kelebihannya lagi, kata dia, tidak dipungut retribusi masuk dan uang parkir di tempat ini. Wisatawan yang hemat budget bisa datang membawa makanan dari rumah dan memesan pondok yang hanya Rp 10 ribu.
"Bagi yang tidak membawa makanan, bisa memesan di kantin yang berada di pinggir pantai," ucap Elfa.
Arsal, pengunjung lainnya menuturkan, wisata Pantai Lumban Bulbul sangat terjangÂkau karena sewa pondoknya hanya Rp 10 ribu. "Tempatnya nyaman. Mungkin sampah ini karena acara tahun baru keÂmarin. Biasanya sihtak begini. Anak-anak juga kelihatan asyik bermain di air," tuturnya.
Pengunjung lainnya, Panggabean mengaku sengaja mamÂpir ke Pantai Bulbul. Hal itu dia lakukan setelah pulang kampung dari Tapanuli Tengah. Bersama keluarganya. Dia punya waktu satu hari untuk berlibur mengunÂjungi sejumlah obyek wisata di Kota Balige.
"Yang belum pernah kami kunjungi adalah pantai Lumban Bulbul ini. Ternyata indah," kata pengunjung asal Medan itu.
Pantai ini, sambungnya, baruterkenal setelah mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat setempat. "Dengan adanya pantai pasir putih ini, kunjungan wisata di Balige semakin lengkap," ucapnya.
Di samping itu, dia berharap agar pantai Lumban Bulbul terus dibenahi. Salah satunya, tong sampah yang masih minim di lokasi itu. "Kemudian, penataan pedagang agar lebih rapi, serta penempatan pohon-pohon agar lokasi itu tampak lebih asri," sarannya. ***