Berita

Foto/MPR

Zulkifli Minta Pemerintah Selesaikan Persoalan Dosen PTN Baru

RABU, 11 JANUARI 2017 | 13:21 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima audiensi 14 anggota delegasi Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP-PTNB) yang dipimpin Ketua ILP-PTNB Fadillah Sabri, di ruang kerjanya, Komplek Senayan, Jakarta, Rabu (11/1). ILP-PTNB penyampaian aspirasi tentang status kepegawaian.

Kepada Zulkifli, Fadillah mengungkapkan bahwa kedatangan delegasi adalah mewakaili suara kepegawaian baik dosen maupun tenaga kependidikan dari 36 Perguruan Tinggi Negeri Baru se- Indonesia yang tergabung dalam ILP-PTNB.

"Wadah ILP-PTNB adalah wadah perjuangan untuk menyelesaikan persoalan status kepegawaian 36 PTN Baru yang diubah statusnya oleh pemerintah dalam kurun waktu tahun 2010-2014, namun pemerintah mengabaikan keberadaan pegawai dan sampai saat ini status kami tidak kunjung diselesaikan," ungkapnya.


Diutarakan Fadillah, status kepegawaian para dosen menjadi tidak jelas setelah 36 perguruan tinggi diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Sebenarnya pemerintah telah mengupayakan persoalan tersebut dengan dikeluarkannya atau diterbitkannya Perpres 10/2016 dan Permenristekdikti 38/2016, namun nyatanya sampai saat ini persoalan status tersebut tidak kunjung selesai, sehingga berimbas pada kinerja.

"Persoalan besarnya Perpres tersebut berakhir sampai bukan Februari tahun 2017. Jika lewat batas waktu itu maka akan pupus harapan kami. Maka dari itu, kami berupaya bersilturahim dengan berbagai pejabat negara dan baru hari ini ditemui Ketua MPR untuk mengadukan nasib kami," katanya.

Merespon hal tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan memberikan perhatian serius terhadap masalah para dosen tersebut. Zulkifli mengatakan bahwa tugas para dosen atau para pendidik sangatlah penting.  Pendidik adalah kunci untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia sehingga bisa memiliki daya saing yang tinggi baik tingkat nasional apalagi level global.

"Mereka para pendidik seharusnya diperhatikan, saya lihat pemerintah sudah berupaya tapi mungkin masih berproses. Tapi mengingat tenggat waktu yang tinggal sedikit lagi, saya berharap pemerintah terutama kementerian terkait agar menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya," pungkasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya