Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Direksi Pertamina Heran Harga BBM Naik Malah Diprotes

SELASA, 10 JANUARI 2017 | 10:50 WIB | LAPORAN:

Reaksi negatif yang ditunjukkan masyarakat di media sosial terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada awal tahun ini dipertanyakan.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengaku heran dengan protes tersebut. Pasalnya, pertalite, pertamax, pertamax plus, dan pertamax turbo adalah 'BBM umum', bukan 'BBM subsidi' atau 'BBM penugasan'.

"Pertamax series itu sama dengan BBM yang dijual di SPBU Shell, Total, dan AKR. Harganya memang fluktuatif, bisa berubah tiap dua minggu mengikuti harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," terangnya di Jakarta.


Menurut Ahmad, perubahan harga BBM umum adalah hal yang biasa saja. Harga BBM di SPBU Shell, Total, dan AKR pun berubah-ubah.

"Apakah harga BBM Shell, Total, dan AKR juga ditetapkan oleh menteri?" tanya dia.

Dijelaskan, mekanisme penetapan harga pertamax series berbeda dengan solar dan premium. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres 191/2014).

Dikatakan, dalam pasal 15 ayat 2 Perpres 191/2014 disebutkan, untuk Harga Indeks Pasar (HIP) BBM umum ditetapkan oleh Badan Usaha dan dilaporkan pada Menteri ESDM. Artinya, Pertamina sebagai badan usaha cukup melaporkan saja harga pertalite, pertamax, pertamax plus, dan pertamax turbo kepada Menteri ESDM.

"Namun Pertamina tidak bisa mengambil untung setinggi langit karena Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 membatasi margin untuk BBM umum sebesar 5-10 persen," urainya.

Sementara berdasarkan data dari www.globalpetrolprices.com, harga bensin RON 92 di Malaysia dan Myanmar lebih murah dari Indonesia. Tapi di Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Kamboja, dan Laos harga bensin RON 92 lebih dari Rp 8.050/liter.

Berikut harga bensin RON 92 di negara-negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara, per 2 Januari 2017 yang dikutip dari www.globalpetrolprices.com hari ini:

Indonesia 0,60/liter dolar AS (Rp 8.050/liter)
Malaysia 0,47/liter dolar AS (Rp 6.337/liter)
Thailand 0,97/liter dolar AS (Rp 13.080/liter)
Singapura 1,37/liter dolar AS (Rp 18.474/liter)
Filipina 0,88/liter dolar AS (Rp 11.866/liter)
Myanmar 0,57/liter dolar AS (Rp 7.686/liter)
Vietnam 0,82/liter dolar AS (Rp 11.057/liter)
Kamboja 0,84/liter dolar AS (Rp 11.327/liter)
Laos 1,09/liter dolar AS (Rp 14.698/liter).[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya