Berita

Setya Novanto/Net

Politik

Ketua DPR Desak Australia Investigasi Pengibar Bendera OPM Di KJRI

SENIN, 09 JANUARI 2017 | 17:47 WIB | LAPORAN:

Ketua DPR RI Setya Novanto meminta kepada pemerintah Australia untuk tidak menganggap sepele masalah pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di KJRI Melbourne.

Novanto menuntut agar pemerintah Australia melakukan investigasi dan memproses secara hukum para pelaku yang menerobos dan mengibarkan bendera OPM di KJRI.

"Sebab selain mengusik rasa nasionalisme rakyat Indonesia, tindakan itu kriminal yang tidak bisa ditolerir," tegas Novanto di sela acara pelepasan sejumlah anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) untuk umroh di kantor DPP Partai Golkar,  Senin (9/1).


Menurutnya, pengibaran itu juga melanggar Konvensi Wina tahun 1961 dan 1963. Selain itu, pemerintah Australia juga harus mengakui dan menjaga hubungan diplomatik kedua negara, termasuk menjaga aset-aset negara Indonesia.

"Australia merupakan west country dan berkewajiban menjaga dan menjamin aset negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Australia," kata Novanto yang juga ketua umum Partai Golkar ini.

Kepada pemerintah Jokowi, dia meminta agar bersuara lantang menuntut pemerintah Australia segera melakukan investigasi. Apalagi kemarin, sebelum aksi pengibaran bendera OPM tersebut kata Novanto, diduga terjadi pelecehan simbol negara yang dilakukan oknum militer Australia.

"Jadi sudah seharusnya pemerintah Indonesia memberikan perhatian," tandas Novanto.

Pihaknya juga mengapresiasi sikap Panglima TNI yang sudah mengadakan investigasi dan mengambil keputusan yakni menghentikan sementara kerja militer dengan negara kangguru tersebut.

"Dan saya tadi sudah menghubungi Menlu dan meminta segala informasi  terkait kasus pengibaran bendera OPM dan mengapresiasi  langkah-langkah cepat dan tepat dari pihak Kemenlu," demikian Novanto.

Pada Jumat minggu lalu, dua orang tak dikenal memanjat tembok KJRI Melbourne, Australia, dan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Insiden itu pun menuai protes dari tanah air. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya