Berita

Budidaya Telur Asin/Net

Politik

Prajurit Kostrad Pelopori Budidaya Itik Dan Telur Asin Di Tapal Batas

SENIN, 09 JANUARI 2017 | 11:21 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Bertugas, berkreasi, dan berkarya. Begitu motto prajurit Kostrad yang sedang bertugas di perbatasan.

Seperti yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Para Raider 330 Kostrad yang memanfaatkan peluang untuk mengembangkan budidaya ternak itik dan telur asin di daerah Boven Digoel. Peluang ini sangat menjanjikan karena belum banyak orang yang mengusahakannya.

Tingginya permintaan menjadikan pemasaran yang mudah karena banyak yang akan menampung hasil dari budidaya itik tersebut. Terlebih, itik dapat dimanfaatkan daging dan juga telurnya. Hal ini tentunya menjadi peluang usaha yang menguntungkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan menyehatkan masyarakat asli Papua karena nilai ekonomis dan protein yang tinggi dari daging dan telur itik.
 

 
Dengan kemampuan dan ilmu serta pengalaman yang dimilikinya saat berternak itik di rumah, anggota Satgas Yonif Para Raider 330 Kostrad, Praka Reza Malani mengembangkan ide dan mempelopori usaha berternak itik tersebut. Hal ini sebagaimana keterangan tertulis dari Penkostrad yang diterima redaksi, Senin (9/1).

Telur itik ini diolah menjadi telur asin oleh Kopka Anis Mansyur. Hasilnya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan telur asin yang ada di pasaran dikarenakan rasa dan kualitasnya yang baik. Sebelumnya untuk memperoleh telur asin, masyarakat setempat harus mendatangkan dari Distrik Muting Kab. Merauke.
 
Ilmu budidaya itik dan telur asin ini ditularkan kepada masyarakat dengan cara pelatihan, penataran singkat dan pendampingan tentang budidaya ternak itik dan pembuatan telur asin kepada masyarakat Papua di perbatasan yang tergabung dalam anggota Koperasi Cahaya Santa Marta di Kab. Boven Digoel.

Anggota Koperasi ini seluruhnya adalah orang asli Papua dan kebanyakan adalah mama-mama yang rata-rata tiap hari bekerja sebagai petani sayur, peternak babi dan penjual sayur di pasar dengan penghasilan paling tinggi Rp 50.000,00 sehari.
 
Penataran singkat ini dimulai dari pembuatan kandang, pemilihan bibit itik, perawatan, pemberian makan sampai proses pembuatan telur asin. Penataran sudah dilakukan sebanyak dua kali yakni pada tanggal 2 dan 7 Desember berupa teori dan praktek. Masyarakat sangat antusias saat kegiatan berlangsung dengan banyaknya pertanyaan serta mencoba praktek langsung dalam setiap kegiatan.
 
Telur Asin mengandung nilai ekonomis yang sangat tinggi, sebagai contoh dari 24 ekor itik (2 pejantan dan 22 betina) dalam sehari dapat diperoleh 15 butir telur dengan harga Rp. 4.000,00 perbutir, namun apabila telah dijadikan telur asin harganya menjadi Rp. 6.000,00 perbutir.

Dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ini diharapkan dapat menjadikan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta meningkatkan nilai kehidupan masyarakat Papua menjadi lebih baik. Selain itu hasil dari usaha telur asin ini dapat juga dijadikan sebagai konsumsi pribadi untuk memenuhi kebutuhan makanan tambahan bagi keluarga mama-mama Papua.
 
Ke depannya anggota satgas akan terus melakukan pendampingan melekat bagi masyarakat yang beternak itik serta usaha telur asin di rumah-rumah agar dapat memperoleh hasil yang maksimal sampai nantinya dapat dilepas dan dapat mengembangkan usahanya secara mandiri.[ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya