Berita

Net

Hukum

KPK Kantongi Perantara Suap Bakamla

JUMAT, 06 JANUARI 2017 | 20:11 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengetahui identitas pihak-pihak yang diduga berperan sebagai perantara dalam suap proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pihaknya sedang mendalami sejumlah pihak yang diduga menjadi perantara dalam suap. Menurutnya, selain empat tersangka, ada pihak lain yang ikut berperan dalam praktik suap proyek satelit monitoring Bakamla. Identitas sejumlah pihak sudah dikantong penyidik.

"Memang ada indikasi pihak-pihak tertentu selain empat tersangka yang sudah diproses, dan satu tersangka yang sudah ditetapkan pihak Pom TNI. Kami juga dalami perantara kasus suap ini," ujar Febri di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/1).


Menurutnya, sejumlah pihak perantara itu diduga tidak hanya mengatur pertemuan antara Fahmi Dharmawansyah dengan pejabat Bakamla. Perantara juga turut mengatur proyek. Meski demikian, penyidik masih terus mendalami lebih jauh peranan perantara.

Di kesempatan berbeda, Maqdir Ismail selaku pengacara Dirut PT Merial Esa Fahmi Dharmawansyah yang telah berstatus tersangka menyebut bahwa kliennya tidak pernah berhubungan dengan pejabat Bakamla terkait proyek tersebut.

Menurut Maqdir, kliennya justru berhubungan dengan politikus PDI Perjuangan Fahmi Habsyi.

"Pak Fahmi hampir tidak pernah berhubungan dengan orang-orang di Bakamla. Dia lebih banyak berhubungan dengan Fahmi Al Habsyi ini," bebernya.

Terkait pernyataan itu, Febri masih enggan menyebut bahwa Fahmi Habsyi merupakan salah satu perantara dalam proyek tersebut. Menurutnya, penyidik masih mendalami pihak-pihak yang berperan sebagai perantara.

Diindikasikan, Fahmi Habsyi merupakan salah satu pihak yang diduga terkait dalam rangkaian praktik penyuapan dari Fahmi Dharmawansyah kepada Eko Susilo Hadi selaku pejabat Bakamla.

"Siapa saja belum bisa disampaikan saat ini, tapi benar indikasi keberadaan perantara dalam kasus suap ini," pungkas Febri. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya