Berita

Foto: Dok Scorpion

Nusantara

Lagi, KBS Dilaporkan Siksa Binatang

JUMAT, 06 JANUARI 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN:

Aktivis pencinta binatang dari Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group melaporkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) atas dugaan penyiksaan gajah kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Selain membuat laporan, Scorpion juga menggalang petisi.

Pada Selasa 27 Desember 2016, relawan dari Scorpion Wildlife Trade Monitoring group menemukan seekor gajah di KBS dalam keadaan terikat rantai di kedua kakinya.


Gerak gajah sangat terbatas dan tidak memiliki akses terhadap makanan dan air. Kandang gajah terlihat sangat kotor dipenuhi feses dan urine.

Gajah juga menunjukkan gejala zoochosis, yaitu prilaku menyimpang karena stres dalam penjara atau kurungan. Mengerikan!

Melalui investigator seniornya, Marison Guciano, LSM pencinta binatang ini meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk memerintahkan pihak KBS melepas rantai gajah sesegera mungkin.

Menurut Marison, kebun binatang Surabaya telah dicap sebagai Kebun Kematian Binatang atau "Zoo of Death".

"Kita tentu masih ingat akan kematian Rama, seekor harimau Sumatera di kebun Binatang Surabaya pada 2016. Atau kematian jerapah pada tahun 2012 yang ditemukan bola 40 pon plastik di dalam perutnya. Hampir seratus hewan telah mati dalam waktu kurang dari 12 bulan di Kebun Binatang Surabaya," tuturnya.

Marison menegaskan bahwa, perlakuan yang menimpa gajah di KBS ini telah melanggar standar minimum prinsip kesejahteraan satwa di lembaga konservasi, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan lingkungan, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit, bebas dari rasa takut dan tertekan, serta bebas untuk mengekspresikan prilaku alami.

Perlakuan terhadap gajah ini juga bertentangan dengan pasal 1 angka 2 Peraturan Dirjen PHKA No. P 9/IV-SET/2011 yang menyatakan bahwa kesejahteraan satwa adalah Keberlangsungan hidup satwa yang perlu diperhatikan oleh pengelola agar satwa hidup sehat, cukup pakan, dapat mengekspresikan perilaku secara normal, serta tumbuh dan berkembang biak dengan baik.

Lihat videonya di sini:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=867256516750867&id=606599662816555

https://youtu.be/vbkQGBtG55Q
[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya