Berita

RMOL

Politik

Kritik Media Sosial Jangan Selalu Dianggap Makar

SABTU, 31 DESEMBER 2016 | 15:35 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Kekhawatiran pemerintah terhadap gerakan media sosial belakangan ini dinilai berlebihan.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah M. Afifuddin menilai, dalam tindakannya, aparat kepolisian maupun pemerintah tidak seharusnya gegabah menyimpulkan seseorang yang melakukan kritik dianggap sebagai tindakan makar.

"Jangan semua pihak dianggap dikit-dikit makar dan seterusnya. Jangan sampai diarahkan kepada orang yang selama ini kritis kepada pemerintah," jelasnya dalam diskusi bertajuk 'Refleksi Akhir Tahun; Kerakyatan dalam Pemilu' di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/12).

Menurut Afif, pemerintah sewajarnya melakukan langkah selektif untuk menentukan kadar berita seseorang apabila dinilai sebagai bentuk makar. Sebab, pasal yang berlaku antara ujaran kebencian dan kritik merupakan pasal karet yang kapan saja bisa dilakukan untuk kriminalisasi terhadap seseorang.

"Karet dan debatable susah mencari titik temunya," katanya.

Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat terkait pasal tersebut dan memanfaatkan media sosial harus gencar dilakukan. Agar tidak ada ketimpangan pemahaman antara masyarakat dengan pemerintah.

"Karena masyatakat tidak semuanya well educated. Dia tidak tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Jangan ujungnya saja langsung diambil hukumnya," tegas Afif. [wah] 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya