Berita

Net

Hukum

Gema Kosgoro Siap Jadi Intel Komisi Yudisial

RABU, 21 DESEMBER 2016 | 22:43 WIB | LAPORAN:

Komisi Yudisial (KY) menekankan pentingnya revolusi mental untuk kalangan hakim. Sebab, selain merupakan benteng terakhir keadilan, hakim merupakan pemutus perkara sehingga putusannya berdampak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.

"Ironis, meskipun Indonesia merupakan negara yang konstitusinya berdasarkan ketuhanan yang maha esa, negara beragama namun mental penyelenggara kekuasaan kehakiman masih ada yang memprihatinkan, melanggar kode etik. Ini yang harus direvolusi," papar Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus saat menghadiri Muspimnas I Gerakan Mahasiswa Kosgoro di Wisma Puspiptek, Tangerang Selatan, Rabu (21/12)

Jaja mengakui jika lembaganya memiliki keterbatasan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penegakan kehormatan dan kewibawaan hakim. Untuk itu, personil Komisi Yudisial ditambah dan kewenangan dalam undang-undang yang perlu diperkuat.


"Kami baru memprioritaskan pemantauan dan pengawasan dalam perkara yang disorot oleh publik," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPN Gerakan Mahasiswa Kosgoro HM Untung Kurniadi menambahkan bahwa Indonesia butuh hakim yang berintegritas, jujur, adil, mumpuni, dan yang terpenting anti suap.
"Masih banyak hakim berperilaku busuk. Mental hakim busuk ini harus direvolusi sehingga harapan publik atas kehadiran pengadilan yang jujur dan adil dapat terwujud," katanya.

Untung memahami bahwa Komisi Yudisial memiliki keterbatasan personil sehingga tidak dapat memantau persidangan dan mengawasi seluruh hakim di setiap lembaga pengadilan. Makanya, dia mengaku siap bekerja sama dengan menjadi mata dan telinga bagi Komisi Yudisial. Yakni akan melaporkan perilaku hakim yang tidak terhormat serta melanggar kode etik.

"Kami dengan struktur hingga ke tingkat kabupaten dan kota siap membantu Komisi Yudisial melaporkan perilaku hakim yang tidak bermoral. Demi Indonesia yang lebih baik kami siap jadi intel Komisi Yudisial," jelas Untung.

Ditambahkannya, gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa. Yaitu merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya